Suara.com - Beberapa waktu lalu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menuliskan kecamannya pada empat politisi wanita dari partai Demokrat. Salah satu yang diserang adalah Ilhan Omar, politisi berhijab asal Somalia.
Melalui Twitter, Obama menyempaikan kecamannya dan berkata bahwa mereka berasal dari negara dengan pemerintahan yang kacau. Trump bahkan terang-terangan mengusir politisi ini dengan menulis 'mereka harus segera kembali ke negara asalnya,".
Menanggapi serangan Donald Trump, Ilhan Omar mengatakan jika Presiden AS itu hanya ingin mengalihkan perhatian anggota kongres agar berhenti memperjuangkan nasib rakyat.
"Dia merasa terancam karena kita adalah orang-orang yang ingin mewujudkan mimpi tentanh sebuah negara yang menjunjung kemanusiaan dan kehormatan rakyatnya," kata Ilhan Omar seperti dikutip dari CNN internasional.
Lalu siapa sebenarnya Ilhan Omar? Dan bagaimana sepak terjangnya selama menjadi politisi berhijab di Amerika Serikat?
Masih dari CNN, Ilhan Omar adalah anggota kongres Amerika Serikat kelahiran Somalia yang menjadi warga negara Amerika pada tahun 2000. Saat itu, umur Ilhan baru 17 tahun.
Sebelum jadi anggota Kongres AS, Ilhan Omar merupakan aktivis Somalia yang menjabat sebagai Direktur Policy Initiatives dalam organisasi wanita Women Organizing Women (WOW). Kini ibu tiga orang anak itu getol menyuarakan keadilan rasial.
Dalam situs resminya, disebutkan jika sudah tertarik terjun ke dunia politik sejak umur 14 tahun.
Kala itu dia membantu kakeknya jadi juru bahasa dalam sebuah pertemuan lokal dan menyaksikan tetangga berkumpul bersama untuk mengadvokasi perubahan di tingkat paling bawah membuat Ilhan jatuh cinta pada proses demokrasi.
Baca Juga: Gara-gara Memo Rahasia, Menteri Inggris Minta Maaf ke Putri Donald Trump
Wanita berhijab ini membuktikan bahwa menjadi muslim di Amerika Serikat bukan berarti tak bisa 'bergerak' di dunia politik. Terbuki dirinya terpilihmewakili negara bagian Minnesota sebagai anggota parlemen AS sejak 2018.
Omar Ilhan juga menorehkan sejarah sebagai hijabers pertama, orang Somalia-Amerika pertama dan juga warga Afrika pertama yang menduduki kursi parlemen AS.
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- 22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Oktober: Klaim Pemain 112-113 dan Jutaan Koin
Pilihan
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
Terkini
-
Oven Bau? Jangan Panik! Rahasia Dapur Hilangkan Bau Tak Sedap dengan Bahan Alami
-
AI Makin Dekat dengan Kehidupan Sehari-Hari, Tapi Bagaimana dengan Keamanannya?
-
6 Shio Paling Beruntung Besok Rabu 15 Oktober 2025
-
Dari Prabowo dan Trump, Menilik Makna Pose Jempol Tak Sekadar Gaya Bapak-Bapak?
-
5 Pilihan Sunscreen yang Bagus untuk Usia 30-an, Lindungi Kulit dari Penuaan Dini
-
Bolehkah Santri Ngecor Bangunan? Ini Kata Menteri Agama Nasaruddin Umar
-
Profil Pesantren Lirboyo: Sejarah, Pendiri, Alumni hingga Biaya Masuk
-
Utang Kereta Cepat Seberapa Banyak? Pantas Menkeu Purbaya Ogah Bayar Pakai APBN
-
5 Manfaat Olahraga Wushu untuk Usia 50-an, Bikin Tetap Bugar seperti Kris Dayanti
-
Usai Tepuk Sakinah, BMKG Hadirkan Tepuk Gempa yang Dinilai Lebih Bermanfaat