Suara.com - Ada syarat berat yang harus dipenuhi saat sebuah situs ditetapkan menjadi situs Warisan Budaya Dunia UNESCO.
Salah satu syarat tersebut adalah negara yang bersangkutan harus bisa mempertahankan kelestarian dan memenuhi target konservasi yang ditetapkan.
Tak heran, banyak lokasi wisata yang masuk ke dalam daftar situs Warisan Budaya Dunia pun mulai dilindungi dengan lebih ketat.
Salah satunya adalah kuil Bagan di Myanmar, yang baru-baru ini menetapkan aturan baru bagi turis.
Dibangun pada abad 12 hingga abad ke-14, kuil Bagan ini terdiri dari 3.500 stupa yang dulu kerap dipanjati turis.
Namun, per tahun 2019 ini, turis tak lagi bisa memanjat stupa di kuil Bagan karena alasan konservasi.
Dulu, Myanmar sendiri memang pernah menetapkan aturan ini namun dibatalkan karena menuai banyak protes dari turis.
Meski begitu, seiring ditetapkannya kuil Bagan menjadi situs Warisan Budaya Dunia UNESCO, maka aturan tersebut mau tak mau harus kembali diberlakukan.
"Melihat matahari terbit dan terbenam di Bagan adalah ekspektasi terbesarku saat datang ke Bagan," ujar turis Amerika William Wright seperti dilansir dari The Independent.
Baca Juga: Bermekaran Cantik, Menikmati Pesona Bunga Azalea di Kuil Nezu Shrine Jepang
"Aku sudah berkendara mengelilingi kuil selama 3 hari untuk mencari tempat memanjat, tapi tidak ada yang mengizinkan kami untuk memanjat. Ini adalah berita yang membuat frustrasi turis."
Di sisi lain, warga Myanmar menyambut baik hal ini meski mereka berharap agar kuil di Bagan tetap bisa diakses oleh warga lokal yang ingin mempelajarinya.
"Penting untuk memastikan Bagan bisa diakses orang Myanmar dan tidak menjadi playground untuk turis. Siswa dan peziarah dari Myanmar, bukan turis, harus berada di pusat perencanaan semua ini," ujar ahli sejarah setempat.
Selain melarang turis untuk memanjat, pemerintah Myanmar juga dikabarkan akan segera memindahkan semua hotel di area tersebut ke tempat lain pada tahun 2028 nanti.
Berita Terkait
-
'Tangan Ikut Berlumuran Darah', Alasan Sipil ASEAN Tolak Komnas HAM Myanmar di Forum Jakarta
-
Wawancara Eksklusif: Suara dari Myanmar Jurnalis Melawan di Tengah Represi
-
Pulangkan 26 WNI Korban Online Scam di Myanmar, Menteri P2MI: Jangan Tergiur Tawaran Kerja Ilegal
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
-
Wawancara Eksklusif: Kudeta Myanmar dan Perjuangan Jurnalis Bertahan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Semesta Lagi Romantis, Ini 6 Shio dengan Asmara Paling Bersinar pada 21 November 2025
-
Terpopuler: Breaking News Pelatih Timnas Indonesia hingga Jokowi Melemah
-
Menu Sarapan Rendah Gula yang Cocok untuk Program Diet Harianmu: Praktis, Kenyang Lebih Lama
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan