Suara.com - Sustainable Fashion Bikin Industri Rugi? Ini Penjelasan Pakar
Sustainable fashion membuat bahan pakaian hingga proses pembuatannya ramah lingkungan. Hal ini membuat cost alias biaya produksi yang dikeluarkan desanier hingga industri fashion semakin besar.
Muncul pertanyaan, apakah produk sustainable fashion bikin industri merugi?
Pemahaman itu rupanya dinilai tidap tepat oleh National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma. Menurutnya, fashion ramah lingkungan ialah mengubah pola mindset agar industri mengurangi sampah dan tidak menghasilkan limbah yang sulit terurai.
"Tujuan akhirnya adalah kita berusaha mengurangi kotoran fashion di lingkungan kita, yang mana akan meningkatkan kesejahteraan si pelakunya juga kalau mereka mengerti caranya membuat sustainable fashion," ujarnya di Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan, Jumat (30/8/2019).
"Bukan malah mengurangi penghasilan, bukan malah membuat PR di perusahaan masing-masing, tidak," lanjut Ali lagi.
Bukan hanya pelaku industri fashion, Ali juga menyebut sustainable fashion ini akan merubah pola pikir penggunanya, dan berpikir sebelum membeli busana. Setelahnya bidang dan desain baru akan semakin ngtren dan banyak diminati, lalu membuka peluang penghasilan baru.
"Innernya mungkin yang bisa awet banget bukan yang sering dipake terus dibuang. Bagaimaana kita juga mendidik para konsumer untuk merawat pakaiannya supaya itu awet, minimum itu. Dan pakaian-pakaian yang memang tidak merusak alam contohnya mungkin kalau polyester itu susah (diurai alam)," paparnya.
Jikapun terpaksa membeli baju berbahan polyester, kata Ali tidak masalah asal dipakai dalam rentang waktu cukup lama, seperti 10 tahun misalnya. Cara itu akan sangat berpengaruh, dibanding beli bahan ramah lingkungan akan tetapi setiap 10 hari sekali.
Baca Juga: Bertajuk Sustainable Fashion, MUFFEST 2020 Siap Tampil Lebih Meriah
"Di lain sisi kelihatannya berlawanan dengan industrinya. Kok disarankan harus tidak membeli banyak banyak produk? supaya tidak ini (merusak), bukan seperti itu. Kita beli produk yang matter atau yang ada maknanya gitu. Jadi jangan sekedar beli saja gitu. Jadi beli produk yang bermakna gitu," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Sosok Tis'ah Djahri, Ibu Olla Ramlan yang Meninggal Dunia
-
Wonderful Indonesia Tourism Fair 2025: Panggung Dunia untuk Pesona Pariwisata Indonesia!
-
5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
-
Sunscreen Seperti Apa yang Cocok untuk Usia 40 Tahun ke Atas? Simak Tips dari Dokter
-
Harga & Spesifikasi Mito Android TV 32 Inch, Suvenir Mewah di Pernikahan Amanda Manopo
-
7 Parfum yang Cocok untuk Olahraga, Wanginya Sopan Tidak Menyengat
-
Daftar Universitas Terbaik Indonesia Menurut THE WUR, UGM Kalah dari Swasta?
-
Koleksi Athleisure Premium Perdana Hadir: Nyaman, Stylish, dan Rayakan Body Neutrality
-
Fajar Sadboy Siapanya Amanda Manopo? Jadi Tamu Terpilih saat Artis Lain Tak Diundang
-
Berapa Jumlah Dana Reses DPR? Ini Penjelasan dan Fungsinya dalam Kinerja Dewan