Suara.com - Demam Player Unknown's Battlegrounds (PUBG) menjangkiti banyak orang nyaris di seluruh belahan dunia. Tak terkecuali di Indonesia.
Tak sulit kita menemukan para pemain PUBG nangkring di depan minimarket, angkringan, beragam ruang publik lain hingga ruang privat selama berjam-jam. Terlihat begitu sibuk dengan peperangan di layar gawai mereka.
Tak sedikit pula kita mendengar kisah percekcokan pasutri akibat salah seorang pasangannya terlalu sibuk bermain PUBG hingga abai dengan urusan rumah tangga sendiri. Pernah pula seorang remaja terkena serangan jantung usai bermain PUBG selama enam jam tanpa henti.
Sebab dampaknya yang begitu negatif, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan mengkategorikan kecanduan PUBG sebagai penyakit mental.
Bukan sekadar isapan jempol semata, belum lama ini dampak negatif kecanduan PUBG bahkan membuat seorang remaja asal Wanaparthy, Hyderabad, India terserang stroke akibat terlalu lama bermain game single-shooter nan kompetitif tersebut.
Usut punya usut hal ini ditenggarai sang remaja berusia 19 tahun tersebut mengalami gangguan trombosis dan pembekuan darah di otak akibat terlalu lama bermain game.
Didiagnosa pada 26 Agustus 2019, stroke yang dialami remaja ini menyebabkan lengan dan kaki kanannya mati rasa.
Tak hanya itu, dokter Rumah Sakit Sunshine di Hyderabad bahkan menemukan fakta bahwa si remaja laki-laki juga mengalami penurunan berat badan begitu drastis, dehidrasi dan kekurangan nutrisi akibat lupa makan.
''Kondisi itu menyebabkan ia mengalami pengentalan darah di otak, sehingga pembekuan darah tak terhindarkan,'' ungkap Dr K Vinod Kumar, dokter ahli gizi senior di Rumah Sakit Sunshine seperti dikutip Suara.com dari VICE India.
Baca Juga: Tak Tahan Hidup Sendiri dan Menderita Stroke, Kakek YS Nekat Bakar Diri
Ibu remaja itu mengaku anaknya rutin bermain PUBG dari pukul 9 pagi hingga pukul 4 sore tanpa henti. Remaja yang berprofesi sebagai loper surat kabar paruh waktu itu diketahui juga tengah menyelesaikan kuliah jenjang S1.
Dampak negatif PUBG bahkan sempat membuat pemerintah Gujarat di India melarang peredaran game ini sebab dinilai menganggu keharmonisan rumah tangga masyarakatnya, sementara pemerintah Nepal dan Irak memberlakukan larangan game kontroversial ini sebab dinilai berdampak buruk pada psikologi dan kesehatan seseorang.
Gimana menurutmu?
Berita Terkait
-
Top 10 Game Terpopuler di Indonesia 2025 yang Seru Dimainkan, Bukan Cuma Roblox
-
Banyak Penduduk, Nol Prestasi: Negara-Negara 'Raksasa' yang Belum Pernah Main di Piala Dunia
-
Dua Sinyal Penting dari Hasil Imbang Timnas Indonesia U-23 vs India: Progres atau Alarm Dini?
-
Link Live Streaming Timnas Indonesia U-23 vs India U-23: Garuda Muda Incar Balas Dendam
-
Indra Sjafri Minta Diberi Waktu usai Timnas Indonesia U-23 Dibungkam India
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Bedak Apa yang Bisa Samarkan Flek Hitam? Ini 5 Pilihan Terbaik yang Bagus dan Murah
-
Terpopuler: Amanda Manopo Jajan Habiskan Rp125 Juta di Ojol, Manfaat LED Face Mask Ashanty
-
5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
-
Ketika Warung Pecel Lele Bertemu Streetwear: Cara Jakarta Merayakan Budayanya Sendiri
-
Sensasi Ngopi Ekstrem di Gelas -86 Derajat: Pahit, Creamy, dan Lembut dalam Satu Tegukan
-
Kalender Jawa 29 Oktober 2025: Weton Rabu Wage, di Antara Sial dan Berkah Menurut Primbon
-
Kelezatan Kuliner Jawa Timur, Ini 5 Hidangan Terbaik yang Tak Boleh Terlewatkan
-
Ashanty Pakai LED Face Mask di Rutinitas Skincare Pagi, Apa Manfaatnya?
-
Fakta-fakta Pakaian Bekas Impor: Dari Mana Asal Negara Baju Thrifting?
-
7 Rekomendasi Day Cream dengan SPF: Melembapkan dan Lindungi Kulit dari Munculnya Flek Hitam