Suara.com - Sama seperti memilih tempat tinggal, memilih kasur juga merupakan urusan kecocokan dengan karakter dan selera Anda saat tidur. Kasur adalah bagian yang krusial dan tidak bisa dipisahkan dari seseorang, terutama saat tidur.
Kasur sendiri terdiri dari berbagai jenis, mulai dari ukuran sampai bahan. Dengan berkembangnya teknologi produksi kasur, bahan-bahan pembuat kasur pun semakin bertambah banyak. Namun, dua yang paling umum adalah lateks dan spring bed. Keduanya adalah kasur-kasur yang paling konvensional yang bisa ditemukan di pasaran sekarang dan punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Mari kita simak pembahasannya dari Dekoruma berikut ini.
Mengenal Kasur Spring Bed
Kasur berpegas ini bisa dibilang salah satu yang populer di masyarakat ketika berbicara soal kasur. Termasuk dalam sistem dan konstruksi tempat tidur yang paling lampau, kasur spring bed terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan dasar, pegas, dan lapisan padding. Ketiga lapisan ini memastikan kelambungan kasur yang menjadi ciri khas dari kasur pegas.
Membal, Terjangkau, tapi Kurang Awet
Sebagai jenis kasur yang sangat umum dan sudah lama berada di pasaran, spring bed memiliki beberapa keunggulan seperti mudah dicari dan bervariasi. Anda bisa menemukan kasur spring bed di toko furnitur, toko online, sampai di gerai pasar swalayan raksasa yang mungkin menjadi tempat Anda belanja sehari-hari. Jenisnya pun beragam dengan turunan berbagai pelapis, jenis pegas, dan aspek-aspek lain yang membentuk spring bed. Ketersediaannya yang banyak ini membuat harganya relatif terjangkau dibandingkan kasur jenis lain.
Meskipun demikian, salah satu keluhan utama dari kasur pegas adalah ketahanannya yang kurang lama. Pegas yang terus-menerus diberi tekanan saat merebahkan badan di kasur bisa menyebabkan kemembalannya berkurang. Busa kasur pun akan turun sehingga menyebabkan kasur menjadi keras setelah beberapa tahun.
Apa Itu Kasur Lateks?
Bahan utama pembuat kasur lateks adalah getah pohon karet. Getah pohon karet ini disatukan untuk kemudian diproses menggunakan mesin untuk menjadi bongkahan-bongkahan kasur yang dikenal sebagai kasur lateks. Karena tekstur alami karet yang elastis dan membal, kasur lateks juga bisa mempunyai tingkat kemembalan yang setara dengan kasur pegas, tapi tanpa bantuan pegas atau gulungan logam sama sekali.
Baca Juga: Cara Memilih Kasur untuk Tidur yang Lebih Nyenyak
Kenyamanan Ekstra untuk Tubuh dan Awet
Bertolak belakang dengan kasur spring bed, bahan alami pembuat kasur lateks justru membuatnya lebih tahan lama. Kasur lateks punya konstruksi yang padat, tapi punya kemampuan sirkulasi udara melalui lubang-lubang alami yang bisa mengalirkan udara di dalam kasur. Kemampuan ini membuat kasur lateks terasa lebih adem untuk tubuh daripada kasur spring bed. Kasur lateks juga terbebas dari risiko serangan tungau dan jamur, serta bisa membantu meredakan nyeri di beberapa bagian tubuh seperti punggung dan leher.
Di luar kelebihannya, kasur lateks juga punya beberapa kekurangan. Salah satu yang paling jelas adalah harganya yang secara signifikan lebih mahal dibandingkan kasur spring bed. Selain produksinya yang lebih kompleks daripada spring bed, kualitas yang ditawarkan membuatnya lebih mahal. Kasur lateks juga jauh lebih berat dan sulit untuk dipindah-pindahkan.
Pilih Kasur Sesuai Kebutuhan dan Selera
Setelah mengetahui kekurangan dan kelebihan dari masing-masing jenis kasur, keputusan kembali lagi ke tangan Anda. Kasur mana yang sesuai dengan preferensi tidur Anda, serta sesuai dengan kebutuhan dan anggaran. Jika Anda butuh kepraktisan dan punya anggaran yang tidak terlalu banyak, spring bed bisa menjadi pilihan. Namun, jika Anda tidak mau repot mengganti kasur setiap beberapa tahun dan mementingkan keawetan serta kenyamanan yang lebih, kasur lateks cocok untuk Anda.
Artikel terkait:
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Parfum Apa yang Wanginya Tahan 24 Jam? Ini 5 Produk Lokal Terbaik Harga Terjangkau
-
5 Prompt Gemini AI Siap Pakai untuk Edit Foto ala Mafia, Hasilnya Kece Beraura
-
Berapa Gaji Guru Sekolah Rakyat? Simak Rinciannya
-
CPNS 2025 Kapan Dibuka? Ini Info Terbaru dan Cara Buat Akun SSCASN Sebagai Persiapan
-
Kabur dari Jakarta: Mengapa Kota Mandiri di Pinggiran Kini Jadi Rebutan Kaum Urban?
-
3 Rekomendasi Masker Rambut Andalan agar Lebih Sehat: dari Tipis Jadi Tebal!
-
Solidaritas Pasca-Banjir Bali, Merek Lokal Ini Ulurkan Bantuan untuk Ringankan Duka Warga
-
Peran Ahmad Assegaf Suami Tasya Farasya di MOP Beauty, Duduki Jabatan Vital
-
Cara Membersihkan Baju Putih Kelunturan, Modal Bahan Sederhana di Rumah
-
5 Rekomendasi Krim Malam Terbaik Mengandung Niacinamide, Bangun Tidur Kulit Lebih Cerah!