Suara.com - Duka Dari Nduga, Cerita Kristin Samah Soal Konflik HAM di Papua
Setiap orang memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan. Tak sedikit akhirnya yang membagikan pengalaman tersebut dalam sebuah buku, dengan harapan bisa menginspirasi orang lain.
Hal ini yang membuat penerbit Gramedia Pustaka Utama meluncurkan buku Duka Dari Nduga, beberapa waktu lalu. Bertempat di Graha Ouikumene-PGI, Salemba, Jakarta Pusat, buku Duka Dari Nduga bercerita tentang konflik HAM dan kekerasan yang terjadi di Kabupaten Nduga, Papua.
Kristin Samah, selaku penulis yang berbicara mengenai bukunya, berkisah tentang seorang perempuan penyintas kekerasan seksual, yang berkaitan dengan peristiwa kekerasan dan pembunuhan di Kabupaten Nduga, Papua, pada periode yang berbeda.
"Selama dua tahun terakhir, kekerasan dan konflik di Kabupaten Nduga bisa dikatakan menjadi letupan yang kemungkinan akan muncul lagi di daerah lain di provinsi itu," ucapnya.
Buku ini, ucapnya kembali, dipersembahkan untuk orang-orang yang bekerja demi memuliakan kemanusiaan. Dan penghormatan pada para pekerja kemanusiaan yang oleh sebab konflik, terpaksa menjadi korban kekerasan brutal.
"Benar bahwa mengangkat senjata untuk merampas hak hidup orang lain adalah kejahatan sadis. Namun penjahat sesungguhnya adalah, orang-orang yang menjual ketidakmampuan orang lain untuk meraih keuntungan diri sendiri atau kelompok," ucapnya.
Upaya dari buku tersebut, Kristin Samah menyampaikan potret terkini di Papua kepada masyarakat. Dengan hal yang ia tuliskan apa adanya, diharapkan dapat menciptakan keterbukaan untuk penyelesaian permasalahan yang terjadi disana.
Baca Juga: Peduli Wamena dan Nduga, Persipura Jayapura Lakukan Ini
Namun beberapa nama sengaja disamarkan atas permintaan narasumber dengan pertimbangan keamanan. Juga beberapa nama daerah tidak disebut secara langsung untuk menghindari kemungkinan sentimen suku.
"Ada kisah pilu tentang kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia, yang hanya bisa diselesaikan dengan duduk bersama, saling mendengar, saling mengakui dan saling memaafkan sesama anak bangsa," tutupnya. [Aflaha Rizal]
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
Terkini
-
36 Nama Bayi Laki-Laki Islami Modern yang Belum Banyak Dipakai
-
5 Alasan Synchronize Fest 2025 Wajib Masuk Daftar Konsermu Minggu Ini!
-
Viral Banget, DAVIENA Skincare Apakah Sudah BPOM? Cek Varian Apa Saja yang Sudah Terdaftar
-
Stop Abaikan! Kulit Anak Lebih Rentan Rusak Akibat Sinar Matahari
-
Terpopuler: Mata Anies Baswedan Kedutan usai Disebut Prabowo, Gaji Pegawai PLN Bikin Penasaran
-
Promo Gratis Pajak Tiket Pesawat dan Diskon Hingga 30 Persen untuk Kereta serta Kapal
-
Kenali Ciri-Ciri Adidas Samba KW, Jangan Tergiur Harga Bersahabat!
-
Keajaiban Musim Gugur Colorado: Petualangan Kereta Api yang Memukau Hati!
-
Decluttering Mission 2025, Astra Motor Yogyakarta Ajak Anak SMK 'Beresin' Lemari Jadi Cuan
-
Inovasi Dunia Skincare: Tren Riasan dan Fokus pada Perawatan Pria