5. Saint Laurent memperkenalkan mode androgini
Yves Saint Laurent adalah desainer pertama yang mendandani perempuan dengan pakaian lelaki di dunia mode. Dia ingin mengaburkan batas antara busana lelaki dan perempuan. Saint Laurent ingin perempuan merasa percaya diri saat mengenakan pakaiannya.
Dia menciptakan Jaket Reefer pada tahun 1962, Sheer Blouse pada tahun 1966, dan Jumpsuit pada tahun 1968. Pakaian untuk perempuan ini benar-benar terinspirasi oleh pakaian lelaki. Namun, karyanya yang paling populer dalam tren mode androgini ini adalah Le Smoking pada tahun 1966.
Itu adalah tuksedo penuh yang terinspirasi oleh koleksi pakaian lelaki yang khas. Meskipun potongan ini tidak ditemukan di toko-toko, namun ini dikenakan oleh para trendsetter seperti Bianca Jagger, Catherine Deneuve, dan Nan Kempner.
Dia seorang diri bisa mempengaruhi dunia mode untuk mulai mengikuti tren ini.
6. Dia membawa seni ke dalam rancangannya
Saint Laurent adalah salah satu desainer pertama yang membuat dunia seni dan fashion bertabrakan di runway. Koleksinya menampilkan karya yang terinspirasi oleh Vincent Van Gogh, Pablo Picasso, Henri Matisse, Andy Warhol, Mondrian, dan seniman lainnya.
Potongan paling populer dari koleksi seni ini adalah serangkaian gaun yang terinspirasi oleh Piet Mondrian. Potongan-potongan itu debut di koleksi Autumn-Winter 1965. Koleksi ini tidak hanya memadukan dunia seni dan mode, tetapi juga memilih Mondrian sebagai inspirasi. Saint Laurent juga bermain dengan geometri.
Jurnal Women's Wear Daily memiliki reaksi positif terhadap koleksi tersebut dan menyebut Yves Saint Laurent sebagai "Raja Paris".
Baca Juga: Usung Konsep Hutan di Paris Fashion Week, Dior Tanam Kembali 164 Pohon
7. Dia memberi perempuan lebih banyak kebebasan
Pada akhir 1960-an, Saint Laurent bergabung dengan gelombang kedua feminisme. Akibatnya, para model yang berjalan dalam acaranya mulai mengenakan blus organza, atasan transparan, dan tanpa bra sama sekali, memperlihatkan payudara mereka.
Mitra bisnis Saint Laurent, Bergé, pernah berkata di Radio Info Prancis “Gabrielle Chanel memberi kebebasan pada wanita. Yves Saint Laurent memberi mereka kekuatan. Yves tidak hanya ingin wanita membebaskan tubuh mereka, dia juga ingin mereka merasa kuat saat melakukannya," ungkapnya.
Itu adalah langkah yang berisiko oleh desainer, tetapi, pada kenyataannya, tren mode dan desainer lain mengikuti dan memujinya. Tren ini masih ada di koleksi YSL saat ini.
8. Yves Saint Laurent menciptakan busana siap pakai yang canggih
Saint Laurent membuat pakaian jadi siap pakai yang populer saat ia membuka toko pertamanya di tahun 1966, di Paris.
Butik siap pakai Rive Gauche menawarkan potongan yang lebih terjangkau daripada desain haute couture-nya, tetapi kualitasnya masih sangat baik. Targetnya adalah perempuan yang lebih muda. Merek fashion tinggi lainnya mengikuti tren ini dan mulai membuka toko juga.
Melihat apaq yang dihadirkan mengalami sukses besar, Yves Saint Laurent membuka toko di New York pada 1968 dan London pada 1969. Sekarang ada toko Yves Saint Laurent di setiap benua.
9. Dia membawa keragaman pada mode
Dia adalah desainer pertama yang menempatkan perempuan berwarna dalam peragaan busana. Dia mulai fokus pada casting model yang lebih beragam dalam pertunjukannya di tahun 60an dan 70an. Saint Laurent punya model seperti Iman, Katoucha Niane, dan Dalma Callado.
Naomi Campbell menjadi model kulit hitam pertama di sampul majalah Vogue Paris berkat dirinya, "Dia telah melakukan begitu banyak hal untuk orang kulit berwarna," kata Naomi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
Terkini
-
Studi: Banyak Makanan Anjing Rumahan Tidak Penuhi Kebutuhan Gizi
-
5 Sepatu ASICS Diskon 50 Persen di Sports Station, Murah dan Stylish Banget!
-
3 Rekomendasi Sepatu Lari ASICS Terbaik untuk Lari 5K: Nyaman, Stylish, dan Harga Kompetitif
-
3 Rekomendasi Basic Skincare Kemasan Saset Rp15 Ribu di Indomaret, Cocok untuk Pemula!
-
Intip Rumah Masa Depan Pratama Arhan: Bak Museum Pribadi Penuh Trofi dan Deretan Jersey
-
Kisi-Kisi CAT Tes Petugas Haji 2026, Apa Saja Materi yang Wajib Dipelajari?
-
3 Sunscreen Brand Tiongkok Terbaik untuk Kulit dengan Harga Terjangkau
-
Pinkfong Baby Shark Run 2025 Hyundai dan Dipha Barus: Lebih 1.600 Orang Tua dan Anak Berpartisipasi
-
Apakah Malam Perlu Pakai Sunscreen? Ini Kesalahan yang Sering Dilakukan Banyak Orang
-
5 Rekomendasi Stroller Bayi Lipat Under Rp250 Ribuan, Cocok Dibawa saat Motoran