Suara.com - Jadi Tas atau Baju, Ini Pemanfaatan Daur Ulang Kemasan Plastik di Indonesia
Permasalahan sampah kemasan plastik masih menjadi tantangan berat dalam hal mewujudkan tujuan dunia tanpa sampah pada 2030 mendatang. Padahal, kemasan plastik pasca pakai tidak dapat dikatakan sebagai sampah 100 persen, karena masih memiliki nilai ekonomi.
Dikatakan oleh Kasubdit Industri Plastik dan Karet Hilir, Kementerian Perindustrian, Rizky Aditya Wijaya, sampah plastik kemasan masih bisa dijadikan sebagai sumber bahan baku untuk membuat banyak produk UMKM, seperti tas, baju, sepatu. Hanya saja dari segi pengelolaan, kemasan sampah plastik masih mengalami banyak tantangan.
"Indonesia saat ini tengah mendorong penerapan ekonomi sirkular sebagai salah satu wujud pendekatan pengelolaan sampah secara berkelanjutan," ujar Rizky Aditya Wijaya saat ditemui Suara.com dalam sebuah sesi diskusi di bilangan Jakarta Selatan, Kamis (5/12/2019).
Sebagai produsen yang menggunakan kemasan plastik dalam produknya, Coca-Cola menyadari bahwa permasalahan sampah kemasan membutuhkan kerjasama dan dukungan dari semua pihak.
"Berbagai program sudah dilakukan untuk bisa memahami permasalahan manajemen sampah, di tahun 2017 Kami mengumumkan visi dan misi World Without Waste sebagai komitmen dalam penyelesaikan permasalahan kemasan paska konsumi," kata Public Affairs and Communications Director PT. Coca-Cola Indonesia Triyono Prijosoesilo.
Di Indonesia, tantangan pengolahan kemasan paska konsumsi dimulai dari pengumpulan serta pemilahan/segregrasi di sampah rumah tangga. Berdasarkan indeks Perilaku Ketidakpedulian Lingkungan Hidup yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) 2018 yang menyebut 72 persen orang Indonesia tidak peduli akan sampah. Sementara pertumbuhan infrastruktur dan industri daur ulang tidak sepadan dengan pertumbuhan konsumsi dan pembangunan ekonomi.
Lebih lanjut dijelaskan oleh Triyono, dalam model ekonomi sirkular, plastik kemasan paska konsumsi di lihat sebagai material yang dapat digunakan berulang kali, baik melalui 'closed loop' seperti dari botol menjadi botol kembali (RPET bottles) ataupun 'open loop' dari botol menjadi berbagai bentuk lain seperti pakaian, sepatu, tas dan lain-lain.
Baca Juga: Ramah Lingkungan, Coca Cola Ciptakan Botol Daur Ulang dari Sampah Laut
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Sejarah Hari Santri Nasional yang Diperingati 22 Oktober: Kisah di Balik Resolusi Jihad
-
10 Arti Mimpi Orang Meninggal Menurut Primbon Jawa, Benarkah Jadi Pertanda Baik?
-
5 Rekomendasi Cat Tembok Anti Rembes, Tahan di Cuaca Ekstrem
-
Terpopuler: Profesi Mentereng Erin Taulany hingga Jadwal Magang Kemnaker Batch 2
-
5 Rekomendasi Sunscreen Anti Aging, Ampuh Cegah Kerutan dan Flek Hitam
-
Kalender Jawa 17 Oktober 2025 Jumat Pahing, Ini Weton Sial dan Beruntung
-
17 Oktober Memperingati Hari Apa Saja? Tak Hanya Hari Kebudayaan Nasional dan Ultah Prabowo
-
Mau Punya Wajah Glowing? Pakai 5 Rekomendasi Moisturizer Korea TerbaikIni
-
6 Shio Paling Beruntung Dalam Urusan Cinta Besok Jumat 17 Oktober 2025
-
Utang dan Kekayaan Andra Soni, Gubernur Banten yang Nonaktifkan Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga