Suara.com - EOMF Hadir untuk Bawa Akses Desainer Daerah ke Ruang Publik
Entrepreuners of Modest Fashion (EOMF) yang merupakan komunitas asuhan Markamarie hadir di acara Matahari Female Week 2019 pada awal Desember lalu di Cilandak Town Square, Jakarta.
EOMF adalah kumpulan pengusaha yang bergerak di industri modest fashion dari pengusaha tekstil, manufaktur, aksesoris hingga pengusaha penyedia jasa kreatif. Keikutsertaan EOMF pada acara ini merupakan salah satu janji dari komunitas yang digawangi Franka Soeria dalam berkomitmen membuka akses lebih baik bagi desainer dari luar Jakarta.
"Masyarakat perlu lebih mengenal potensi brand dari daerah. EOMF Jawa Barat memiliki banyak pengusaha fashion berbakat yang layak diberi kesempatan lebih luas. Kesempatan yang baik untuk semua akan membawa banyak dampak positif bagi perkembangan industri fashion," ujar Franka Soeria melalui siaran pers yang diterima Suara.com.
Brand-brand yang berpatisipasi di acara Matahari Female Week dalam bentuk trunkshow adalah Rumah Oena, Gunardia's Boutique, Elsandi, Mela Technotic, Pyukanau, Els' Signature, CYA, Faz dan Niebel. Mereka menampilkan berbagai desain menarik dari etnik, urban hingga syari. Trunkshow tersebut sukses memikat pengunjung Cilandak Town Square.
Di acara Matahari Female Week yang digelar tanggal 7-9 Desember ini, EOMF yang didirikan oleh Hanny Lovelly, Mien Adhi Moestafa, Hesty Widia dan Zuebarqa by Benz ini juga tampil dalam talkshow The Amazing Fashion Potential of West Java. Talkshow ini mengungkapkan perkembangan bisnis modest fashion di daerah tersebut.
"Pengusaha di Jawa Barat memiliki desain yang beda dibandingkan daerah lainnya. Banyak potensi-potensi besar di daerah yang bisa dikembangkan," jelas Hanny Lovelly.
EOMF di bawah asuhan Markamarie memang aktif memberikan pelatihan bagi pengusaha fashion dari mulai mengelola kain daerah, pemakaian tekstil lokal, hingga strategi bisnis online, bersinergi dengan semua pihak agar kita bisa terus maju hingga pasar global. Kita semakin terpacu untuk meningkatkan kreatifitas, karena kita mendapatkan kekuatan saat melakukan ini bersama-sama," lanjut Hanny.
Dari pelatihan yang diikut EOMF tersebut, mereka juga mendapatkan ilmu baru terkait tren 2020 mendatang. Tak hanya warna, melainkan pemakaian bahan-bahan sustainable fashion yang nantinya akan banyak digandrungi segala lapis pencinta fashion. Iva Latifah dari IPBM (Ikatan Perancang Busana Muslim) yang juga ikutan bergabung di EOMF, mengatakan jika sebagai pengusaha mereka juga punya tanggung jawab untuk menjaga lingkungan dan menyayangi bumi.
Baca Juga: Lagi, Desainer Indonesia Unjuk Gigi di Panggung Fesyen Eropa
"Kami banyak belajar untuk membuat pakaian yang bahannya bisa dipakai dalam jangan panjang, berkelanjutan. Enggak dari bahan-bahan mengandung plastik. Jadi gimana caranya bisa melakukan recycle," jelasnya.
Selain EOMF, Matahari Female Week juga menghadirkan banyak event lainnya yaitu fashion show dari brand ekslusif Matahari yaitu Geela, 3H, Cardinal Femme, Simplicity, Expand, Puricia, Morphidae, Come dan Minimal. Berbagai aktivitas lain juga digelar dari talkshow bersama bintang unggulan program Modest Fashion Founders Fund; Swimsweets, Emphaty, Sayee, Hannie Hananto, Neera Alatas, WAD Studio dan Luluk Marla hingga workshop bersama Silky Girl.
Nofi Wahyuni- Brand Manager Ladies CV dari Matahari Dept Store turut berkomentar, ini pertama kalinya Matahari Dept Store mengadakan event exclusive ladies dari apparel, cosmetics , shoes dan intimate dgn melakukan activity dimulai dari fashion show, talkshow dan workshops full selama 2 hari.
"Acara ini memadukan segala sesuatu yang berkaitan dengan wanita dari produk fashion hingga beauty. Kehadiran brand eksklusif Matahari dan para desainer EOMF ini memberikan warna tersendiri bagi Matahari Female Week," katanya.
Ke depan diharapkan akan semakin banyak desainer daerah yang mendapatkan kesempatan untuk tampil dan dikenal lebih luas secara publik. #Markamarie dan EOMF akan berkerjasama dengan lebih banyak pihak untuk mewujudkan hal ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Kenali Ciri-Ciri Adidas Samba KW, Jangan Tergiur Harga Bersahabat!
-
Keajaiban Musim Gugur Colorado: Petualangan Kereta Api yang Memukau Hati!
-
Decluttering Mission 2025, Astra Motor Yogyakarta Ajak Anak SMK 'Beresin' Lemari Jadi Cuan
-
Inovasi Dunia Skincare: Tren Riasan dan Fokus pada Perawatan Pria
-
8 Cara Jitu Bedakan Sepatu Vans Asli dan KW, Jangan Sampai Ketipu!
-
Zulhas Sebut Udang Terpapar Radioaktif Masih Aman Dikonsumsi, Padahal Ini Bahayanya...
-
Onitsuka Tiger Made in Indonesia Apakah Ori? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Tepuk Sakinah Wajib atau Tidak? Simak Penjelasan Pihak KUA
-
Apa Itu Cesium-137? Zat Radioaktif yang Ditemukan di Udang Cikande
-
Intip Jumlah Kekayaan Dedi Mulyadi, Dapat Peringatan dari Prabowo saat Akad Massal KPR