Suara.com - Tahun baru tinggal menunggu hitungan jam, saatnya melakukan introspeksi apa yang sudah berhasil dilakukan lalu patut dipertahankan, dan apa yang harus ditingkatkan di tahun mendatang. Semua yang perlu ditingkatkan biasanya kita tuangkan dalam daftar resolusi tahun baru, atau kali ini resolusi 2020. Tapi tidak semudah itu mencapainya, ada saja halangan dan godaan.
Ahli psikologi Liza M Djaprie, kepada Suara.com beberapa waktu lalu menjabarkan 3 cara mudah mewujudkan resolusi tahunan yang antigagal. Apa saja?
1. Buat target yang jelas
Liza melihat di banyak kasus, orang akan kesulitan mencapai resolusi lantaran target dari resolusi terlalu jauh atau sulit untuk digapai. Padahal, kunci agar seseorang melakukan perubahan tidaklah tiba-tiba.
"Kalau mau untuk resolusi dibikin yang mudah dicapai dulu, karena kalau kita udah bikin target yang sudah susah duluan, ada yang namanya sabotase diri sendiri," ungkap Liza
"Misalnya gini, mulai besok gue bikin target lari 2 jam. Nah, olahraga saja nggak pernah, masa tiba-tiba mau lari hingga 2 jam setiap hari. Yang ada, pasti besok cari alasan yang udara mendung, yang kaos kaki nggak nemu, jadi otaknya udah riweh (rumit) duluan," lanjutnya.
2. Lakukan perubahan secara bertahap dan perlahan
Alih-alih membuat perubahan yang drastis dan tiba-tiba, buatlah perubahan secara berlanjutan dan perlahan tapi dilakukan secara konsisten. Seperti misalnya olahraga dengan durasi wajar, yang dianggap mudah oleh diri sendiri.
"Misalnya, selama Januari lari 10 menit. Nah, kalau 10 menit otak masih bisa terima, masih oke," tutur Liza.
Baca Juga: Resolusi 2020 untuk Mahasiswa
"Nanti, masuk Februari, tambah lagi 5 menit, itu konsisten terus dilakukan. Setekah itu bikin target realistis pasti kita yakin dicapai," sambungnya.
3. Lakukan dengan konsisten dan terus menerus
Psikolog yang berpraktik di Dharmawangsa Sektor 9 itu mengatakan konsisten jadi kunci yang paling penting namun banyak orang sulit untuk melakukannya. Tapi percayalah, setelah bersabar dan mampu konsisten, minimal mempertahankannya dalam 3 bulan, maka akan membentuk pola kebiasaan baru yang positif.
"Harus dilakukan 3 bulan pertama, karena dalam teori psikologi, kalau suatu hal kita konsisten lakukan 3 bulan, itu biasanya akan jadi pola yang menetap," paparnya
"Nah, 3 bulan lagi sampai 6 bulan itu jadi pemantapan, biasanya setelah 6 bulan jadi satu hal yang rutin dilakukan tanpa effort, jadi kaya biasa saja," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
6 Produk Anti Aging Sariayu agar Kulit Kencang dan Cerah, Cocok untuk 40 Tahun ke Atas
-
Urutan 12 Zodiak Paling Rawan Selingkuh, Siapa yang Hobi Permainkan Hati?
-
Apakah Tinted Sunscreen Bisa Memudarkan Flek Hitam? Cek 5 Pilihan yang Murah dan Bagus
-
Sosok Zohran Mamdani, Wali Kota Termuda dan Muslim Pertama dalam Sejarah New York
-
5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
-
Profil dan Pendidikan Gusti Purbaya, Kukuhkan Diri sebagai Raja Baru Keraton Solo di Usia 22 Tahun
-
Usia 50-an Cocoknya Pakai Warna Lipstik Apa? Ini 7 Pilihan Elegan yang Patut Dicoba
-
5 Sepatu New Balance yang Mengandung Kulit Babi, Kenali Series Pig Skin Agar Tak Salah Beli
-
5 Rekomendasi Parfum Wanita yang Murah, Wangi Elegan dan Tahan Lama
-
Kenapa Sepatu New Balance Mahal? 5 Sepatu Lokal Ini Bisa Jadi Alternatif yang Lebih Murah