Suara.com - Dengan pergerakan aktivis peduli dan ramah lingkungan, limbah garmen atau pakaian adalah salah satu isu yang juga digaungkan. Industri pakaian sendiri merupakan salah satu industri yang paling menyumbang polusi di dunia, dengan sumbangan 10% emisi gas karbon di dunia, mengotori laut dengan mikroplastik, dan membuang 15 juta ton limbah pakaian setiap tahunnya.
Maka dari itu, diet membeli pakaian bisa dilakukan mulai dari diri sendiri untuk tidak semakin memperparah situasi ini. Membatasi konsumsi sandang dengan cukup memiliki pakaian untuk berbagai kegiatan merupakan langkah awal yang positif.
Setidaknya, mulai dari rumah sendiri dengan tidak menumpuk pakaian berlebihan, yang ujung-ujungnya tidak terpakai atau dibuang. Pakaian dengan jumlah yang cukup juga membuat isi lemari tidak berlebihan dan berantakan.
Untuk Anda yang ingin memulai mengurangi jumlah pakaian di rumah, Anda bisa mengikuti lima strategi mudah namun efektif dari Dekoruma di bawah ini untuk mengurangi konsumsi pakaian yang mencederai bumi.
1. Tidak Perlu Terlalu Mengikuti Mode
Prinsip paling utama dalam mengurangi jumlah pakaian di rumah adalah dengan tidak perlu terlalu semangat mengikuti tren dan mode. Bukan berarti Anda tidak boleh mengikuti sama sekali. Pakaian yang trendi dan bergaya juga penting untuk menunjang penampilan, tetapi janganlah sampai berlebihan.
Beli pakaian-pakaian trendi seperlunya saja dan disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya pergi kuliah, kantor, jalan-jalan, acara yang lebih formal, atau kesempatan-kesempatan lainnya. Belilah dalam jumlah yang sekiranya cukup dan pakai terus sampai pakaian benar-benar kekecilan atau rusak.
2. Rutin Bersihkan Lemari
Rutin membersihkan lemari juga menjadi salah satu strategi yang jitu. Kadang-kadang kita cenderung memakai pakaian-pakaian yang gampang dijangkau dan itu-itu saja, sehingga kita tidak terlalu familiar dengan isi lemari. Dengan rutin melihat isi lemari, kemudian menyortirnya dalam beberapa kategori, Anda bisa menentukan pakaian mana yang masih akan disimpan dan dipakai, pakaian mana yang bisa disingkirkan.
Baca Juga: Dominique Diyose: Selama Ini Saya Menumpuk Sampah di Lemari Pakaian
3. Buang yang Rusak, Donasikan yang Layak
Jika Anda sudah mengelompokkan pakaian mana yang mau disingkirkan, Anda kemudian bisa memilih antara membuangnya dan mendonasikannya. Sebisa mungkin saat membuang pakaian, buang pakaian yang sudah benar-benar rusak dan tidak layak dipakai lagi. Untuk pakaian yang masih layak, Anda bisa donasikan untuk orang-orang yang kurang mampu atau membutuhkan (korban bencana alam, misalnya) dan baju-baju Anda masih punya nilai guna yang bermanfaat buat orang lain.
4. Jual yang Masih Trendi
Alternatif lain untuk pakaian-pakaian yang masih layak, trendi, tapi jarang dipakai adalah dengan menjualnya. Dengan banyaknya situs e-commerce atau thrift shop (toko baju bekas) di Instagram, Anda bisa menjualnya melalui kanal-kanal ini atau menitip pada penjual yang sudah populer dan punya banyak pengikut dan pembeli. Anda pun juga bisa mencoba peruntungan sendiri yang siapa tahu bisa membuahkan hasil berupa penghasilan tambahan atau malah jadi bisnis utama.
5. Terapkan Prinsip Reuse dan Recycle
Langkah terakhir adalah menerapkan prinsip reuse dan recycle. Baju yang benar-benar rusak seperti sobek parah bisa Anda berikan ke tempat-tempat daur ulang yang bisa mendaur ulang kain untuk dijadikan kain lagi atau material-material lain yang lebih berguna. Sementara itu, reuse atau menggunakan kembali; Anda bisa menggunakan baju-baju yang sudah usang dan rusak untuk keperluan rumah tangga. Lap dapur, lap piring, atau keset misalnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
Terkini
-
Sejarah Baru! Energi Surya dan Angin Kalahkan Batu Bara di Tahun 2025
-
Rekam Jejak Halim Kalla yang Jadi Tersangka Korupsi PLTU, Pernah Jadi Anggota Dewan
-
Pendidikan Gibran Dikuliti Profesor Kampus Ternama di Singapura: Kok Bisa Masuk MDIS?
-
10 Rekomendasi Film Horor untuk Halloween 2025, Siap-Siap Bergidik Ngeri
-
Gaji Magang Hub Kemnaker Bisa Capai Rp 5 Juta Per Bulan, Ini Cara Daftarnya!
-
Cari Sunscreen Murah yang Sudah BPOM? Ini 5 Rekomendasi Terbaik Mulai Rp13 Ribuan
-
Berapa Harga Adidas Y3 Ori? Sepatu Ikonik Bukan Buat yang Sekadar FOMO
-
10 Tips Cara Belajar Efektif saat Kuliah, Hindari Kebut Semalam!
-
Promo Superindo Hari Ini 7 Oktober 2025: Katalog Diskon Lengkap Kebutuhan Dapur
-
Link Daftar Magang Nasional Fresh Graduate Bergaji UMP: Jadwal, Syarat, Deadline