Suara.com - Fenomena panic buying akibat antisipasi pandemi virus corona Covid-19 masih terjadi di Amerika Serikat (AS). Namun bukan masker, hand sanitizer, atau bahan makanan yang banyak diborong warga negeri Paman Sam itu.
Masyarakat AS justru banyak membeli anak ayam untuk persiapan karantina di rumah. Melansir dari laman The New York Times, perusahaan peternakan di kota Webster, Eli Durst Murray McMurray Hatchery bahkan menerima banyak pesanan anak ayam hingga empat minggu ke depan.
"Orang-orang panik membeli ayam seperti yang mereka lakukan saat membeli tisu toilet," kata Tom Watkins, wakil presiden perusahaan.
Antrean panjang juga terjadi di toko peternakan nasional Tractor Supply Company. Banyak toko pakan melaporkan, mereka menjual ayam hampir secepat mereka bisa mendapatkan pesanan baru.
Tindakan itu dilakukan warga agar bisa mempunyai daging dan telur ayam sendiri sebagai bahan makanan.
Salah satu warga yang melakukan hal tersebut, Amy Annelle, seorang musisi di Austin, Texas. Ia mengatakan telur dan ayam mulai menipis di toko bahan makanan setempat.
Annelle membeli empat anak ayam dan ayam jantan seminggu yang lalu. Bukan hanya untuk bahan makanan, mengurus hewan ternak itu juga diharapkan bisa menjadi kesibukan baru selama masa karantina yang ia tidak tahu akan berlangsung berapa lama.
"Kami juga ingin kegiatan yang menyenangkan, yang membuat kami sibuk," tambahnya.
Menurut Departemen Pertanian, harga telur grosir naik lebih dari 50 persen di beberapa negara bagian karena permintaan naik.
Baca Juga: Virus Corona Covid-19 di New York, 98 Orang Meninggal Kurang dari 7 Jam!
Toko peternakan di Hackett Farm Supply di Clinton Corners, N.Y., melaporkan, mengalami penjualan hampir dua kali lipat selama bukan Maret.
Namun karena khawatir penyebaran virus corona, toko hanya mengizinkan satu orang pembeli masuk saat memilih hewan ternak. Orang-orang harus mengantre untuk memilih anak ayam atau menunggh dikirim oleh petugas toko.
Diketahui New York menjadi pusat wabah virus corona di Amerika Serikat. Hingga Minggu (29/3/2020), pasien positif Covid-19 sebanyak 53.455 kasus dengan 883 orang meninggal dunia. Sementara total kasus di AS dalam waktu yang sama sebanyak 123.750.
Gubernur New York pun telah memberlakukan lockdown wilayah sejak pekan lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Mulan Jameela Punya Anak Berapa? Bahagia Hadiri Wisuda Putranya di Jepang
-
5 Rekomendasi Bedak Gatal untuk Dewasa, Sudah Ditinjau Dokter
-
Ustaz Yusuf Mansur Dulu Mondok di Mana? Viral Buka Jasa Kirim Doa Online Berbayar
-
Berapa Gaji dan Kontrak Patrick Kluivert di Indonesia? Gagal Bawa Timnas Lolos Piala Dunia
-
Arti Kata Amour Sans Fin, Tulisan di Tas Souvenir Nikahan Amanda Manopo Jadi Sorotan
-
Akun Instagram Ma Ning Apa? Wasit Kontroversial yang Pimpin Laga Timnas vs Irak
-
7 Tanda Water Heater Bermasalah, Waspada untuk Hindari Petaka
-
Fenomena Gray Divorce, Ini 7 Alasan Pasangan Usia Senja Pilih Berpisah
-
Makna Baru Hunian Modern: Ada Ruang untuk Iman, Kebersamaan, dan Kedamaian
-
Iklan di TV Kini Makin Canggih: Bisa Tertarget Sesuai Profil Penontonnya