Suara.com - Menyusul terus bertambahnya kasus positf virus corona atau Covid-19, Pemerintah Singapura akhirnya memutuskan untuk menutup sebagian besar kantor.
Sementara itu, semua sekolah akan dialihkan dengan metode pembelajaran di rumah. Semua itu akan berlaku mulai 7 April 2020 mendatang.
Menurut Perdana Menteri Lee Hsien Loong, hal itu dilakukan untuk memutus mata rantai dan mencegah peningkatan infeksi virus corona.
"Kecuali untuk sektor ekonomi utama dan layanan penting - seperti perusahaan makanan, pasar dan supermarket, klinik, rumah sakit, utilitas, transportasi dan layanan perbankan utama - semua tempat kerja lainnya akan ditutup, kata PM Lee, seperti dilansir dari Strait Times.
Pemerintah memutuskan untuk mengambil langkah seperti itu, karena data menunjukkan terjadi peningkatan konstan 50 kasus baru per hari selama dua minggu terakhir, meskipun ada upaya dari pihak berwenang untuk mencegah wabah tersebut.
"Awalnya, banyak kasus baru diimpor dari luar negeri, sebagian besar warga Singapura yang kembali. Kemudian minggu lalu, kami mulai memiliki lebih banyak kasus lokal. Selain itu, meskipun penelusuran kontak kami baik, untuk hampir setengah dari kasus ini, kami tidak tahu di mana atau dari siapa orang itu tertular virus," katanya.
Meski situasi tetap terkendali, Pemerintah Singapura telah memutuskan untuk membuat langkah tegas sekarang untuk mencegah peningkatan infeksi. Demikian tegas PM Lee.
"Melihat tren, saya khawatir bahwa kecuali kita mengambil langkah-langkah lebih lanjut, segalanya akan berangsur-angsur menjadi lebih buruk, atau kelompok besar lainnya mungkin mendorong hal-hal di ujung tombak," tambahnya.
Setelah berdiskusi dengan satuan tugas multi-kementerian, ia mengatakan bahwa Pemerintah telah memutuskan untuk mengambil langkah-langkah yang lebih ketat.
Baca Juga: Kapan Kondisi Pasien Corona Covid-19 Paling Menular? Ini Temuan Peneliti!
"Kami telah memutuskan bahwa alih-alih mengencangkan secara bertahap selama beberapa minggu ke depan, kita harus membuat langkah tegas sekarang, untuk mencegah infeksi yang meningkat. Karena itu kita akan menerapkan langkah-langkah yang jauh lebih ketat.
"Ini akan membantu mengurangi risiko wabah besar yang terjadi, dan itu juga akan membantu menurunkan angka-angka kita secara bertahap. Ini pada gilirannya akan memungkinkan kita untuk melonggarkan beberapa langkah. Pemutus sirkuit ini akan berlaku selama satu bulan, sebagai contoh awal."
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
30 Daftar Event Lari di Indonesia 2026, Wajib Masuk Kalender Pelari
-
9 Promo Makanan Spesial Malam Tahun Baru di Mall, Diskon dan Paket Hemat Buat Keluarga
-
5 Sepatu Running Lokal Murah untuk Orang Overweight, Ada Rekomendasi Dokter Tirta
-
6 Pilihan Parfum SAFF & Co yang Diskon di Zalora, Cocok untuk Sehari-hari
-
6 Merek Vitamin untuk Pelari Agar Tidak Cepat Lelah, Harga Mulai Rp8 Ribuan
-
5 Sepatu Lokal Mirip Loro Piana Versi Lebih Murah untuk Gaya Old Money
-
7 Sepatu Lari Lokal Ini Punya Bantalan Hoka Original Banget, Cocok untuk Long Run
-
7 Ritual Body Care Ala Amanda Zahra, Rambut Halus Kulit Glowing Hasil Realistis
-
5 Rekomendasi Sepatu Buat Jalan Kaki 20.000 Langkah Paling Nyaman
-
5 Tas Lokal Terbaik 2025 untuk Wanita, Kualitas Premium Paling Awet