Selain mematikan komputer, Anda juga bisa mencoba menghapus aplikasi yang berhubungan dengan pekerjaan dari ponsel Anda untuk sementara. Hal demikian (beristirahat sejenak dari online dan pekerjaan) sangat baik untuk kesehatan mental dan mengatasi burnout.
5. Rencanakan hari berikutnya
Sulit untuk menyingkirkan pekerjaan dari pikiran jika apa yang harus Anda lakukan terus Anda pikirkan. Oleh karena itu, sebaiknya Anda mengakhiri hari dengan membuat rencana untuk hari berikutnya.
Luangkanlah waktu 5-10 menit untuk menentukan tiga prioritas penting untuk besok. Hal tersebut akan memberikan ketenangan pada pikiran Anda dan membiarkan otak beristirahat.
6. Buatlah arti dari tiap-tiap hari.
Perbedaan antara hari yang baik (good day) dan hari yang buruk (bad day) adalah bagaimana kamu mengartikannya. Anda bisa memutuskan apakah Anda akan melihat hari ini berdasarkan pola pikir yang positif atau negatif, jadi pilihlah dengan bijak.
Salah satu kebiasaan yang bisa Anda lakukan dikenal dengan High-Low-Hero, jadi luangkan waktu sejenak untuk memikirkan:
- your daily "high" : apa saja yang berjalan dengan baik, menyenangkan atau mengasyikkan
- your daily “low” : apa saja yang tidak berjalan dengan baik atau yang mengecewakan
- your “hero” : orang yang kamu anggap pahlawan atau momen-momen yang membuatmu bangga
7. Detoks perhatianmu
Pikiran Anda merespon yang diberikan oleh stimulus. Jika Anda terus memberikannya materi yang menumpuk dan intens, misalnya bekerja melebihi kapasitas, maka pikiranmu akan terus waspada.
Baca Juga: Studi Ungkap Bagaimana Corona Covid-19 Menyebar di Gang dan Ruangan Kecil
Bersantai dipenghujung hari untuk memberikan otak Anda istirahat, bisa dengan membaca buku fiksi, menonton komedi, atau mengambil kelas yang berhubungan dengan hobi Anda.
8. Perhatikan tanda-tanda burnout.
Burnout mengacu pada kumpulan reaksi berbeda yang terjadi sebagai respon terhadap stres yang berkepanjangan dan terlalu banyak bekerja. Ini termasuk gejala fisik seperti sakit kepala beserta gejala emosional seperti perilaku negatif pada pekerjaan atau karir dan berkurangnya motivasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
Terkini
-
Kekayaan M Qodari yang Naik Pangkat Kepala Staf Kepresidenan: Punya 176 Bidang Tanah
-
13 Prompt Gemini AI Edit Foto Sinematik di Stasiun, Siap Pakai dan Hasilnya Kayak Asli
-
Profil Sarah Sadiqa yang Dilantik Jadi Kepala LKPP: Pendidikan, Rekam Jejak dan Kekayaan
-
Jakarta Punya Ikon MICE Baru! Intip Kemegahandan Akses Mudahnya
-
Bukan Lagi Hanya Sewa, Generasi Muda Kini Lebih Memilih Beli Rumah: Kawasan Ini Jadi Incaran
-
Beda Rekam Jejak Hasan Nasbi Vs Angga Raka Prabowo yang Jadi Kepala Badan Komunikasi Pemerintah
-
Terpopuler: LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Prompt AI Gabungkan Foto Masa Kecil dan Dewasa
-
Momen Manis: Kehadiran Ayah di Titik Penting Karier Balap Veda Ega di Italia
-
Gagal ke Mandalika, Pria Ini Malah Menang Undian Nonton MotoGP di Italia Gratis!
-
Dari Serpong ke Vietnam: Kisah Inspiratif Siswa SMP Raih Medali Matematika Internasional!