Suara.com - Perjuangan para tenaga medis dalam melawan pandemi virus corona masih terus berjalan. Sebagai pejuang di garda depan, tentunya pengorbanan para tenaga medis ini patut diapresiasi.
Belum lama ini, majalah fashion ternama Grazia pun merilis edisi khusus untuk menghormati pengorbanan para tenaga medis.
Dalam edisi khusus tersebut, Grazia UK menggandeng dua dokter, seorang perawat, dan seorang petugas paramedis yang berjuang di garda depan melawan virus corona sebagai model cover majalah.
"Edisi minggu ini adalah cara kami untuk berterima kasih pada NHS (National Health Service) dan memberi mereka kesempatan untuk mengirim pesan kepada kita semua," ungkap Hattie Brett, editor Grazia seperti dilansir dari Daily Mail.
"Pemotretan cover ini tidak seperti sesuatu yang pernah kita kerjakan sebelumnya; diambil dalam beberapa menit di lapangan parkir rumah sakit, sambil melakukan social distancing," tambahnya.
Dalam edisi yang terbit tanggal 31 Maret 2020 silam, para tenaga medis yang berpose untuk cover pun membagikan kisah mereka.
Salah satunya adalah Dr. Rosena Allin-Khan, yang tadinya tak lagi bekerja di rumah sakit tapi memutuskan untuk kembali mengabdi sebagai dokter.
"Aku takut aakan menyebarkan infeksi ini ke orang-orang yang aku cintai," ungkapnya. Selain itu, dokter satu ini juga khawatir karena tingkat kematian akibat virus corona terus meningkat.
Sementara, Dr. Janitha Gowribalan yang bekerja di bagian unit perawatan intensif menyebutkan jika ada perasaan "tidak yakin" selama bertugas.
Baca Juga: London Sedang Lockdown, Pasangan Ini Malah 'Mantap-Mantap' di Taman
Selain itu, para petugas medis juga diminta untuk bekerja melawan "sesuatu yang belum diketahui secara pasti".
Cerita lain datang dari perawat Richenda Browne yang merasa kasihan pada para pasien karena harus berpisah dari keluarga mereka meski sedang sekarat.
"Aku berusaha untuk bertahan demi pasienku di tempat kerja, tapi di rumah, saat aku punya waktu senggang, aku memproses segalanya."
"Kami butuh cara inovatif agar orang-orang bisa berkomunikasi dengan pasien dalam isolasi," tambahnya.
Sementara, paramedis Sarah Blanchard mengingatkan bahwa orang yang sebelumnya sehat juga dapat terdampak parah virus corona.
Salah satunya, Sarah Blanchard menyebutkan jika dia bertemu pasien berumur 43 tahun yang tiga hari sebelumnya masih sehat, tapi kemudian terkena virus dan meninggal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
7 Rekomendasi Tumbler Lokal Kualitas Premium, Anti Bocor Aman untuk Kopi
-
5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung Ceramide untuk Kulit Kering di Usia 40 Tahun
-
7 Rekomendasi Lip Balm Berwarna, Bikin Bibir Tetap Lembap dan Cantik Merona
-
Top 5 Skincare Favorit Perempuan Indonesia di Sociolla Award 2025: Sunscreen Hinggga Serum
-
Apa Beda Facial Wash dan Facial Foam? Ini 5 Pilihan Terbaik Mulai Rp25 Ribuan
-
4 Wash-Off Mask untuk Menenangkan Kulit Iritasi bagi Pemilik Kulit Sensitif
-
Tren Blog Personal Meningkat, Miharu Julie Jadi Sorotan Berkat Gaya Tulisannya
-
5 Rekomendasi Eye Cream yang Mengandung Retinol dan Peptide untuk Wanita Usia 30 Tahun ke Atas
-
5 Lip Tint Glossy yang Bikin Bibir Nampak Sehat Berkilau, Harga Mulai Rp20 Ribuan Saja
-
Terpopuler: Ruwet Drama Tumbler Hilang di KRL, Sepatu Adidas Diskon 60 Persen