Suara.com - Di Rumah Aja? Yuk Jelajah Virtual Tujuh Tempat Menarik di Australia!
Masa karantina sebagai bagian dari imbauan di rumah aja membuat banyak orang Indonesia mengurungkan niat untuk berwisata, salah satunya wisata ke Australia.
Menariknya, Tourism Australia telah mengumpulkan beberapa pilihan tur virtual menarik dari Australia untuk membuat Anda tetap terhibur selama masa tinggal di rumah, mulai dari video 360 derajat hingga streaming langsung.
Apa saja yang bisa Anda jelajah virtual? Ini daftarnya!
1. Tur di National Gallery of Victoria
Kunjungi salah satu galeri tertua yang paling banyak dikunjungi di Melbourne, Victoria yaitu National Gallery of Victoria atau NGV.
Galeri ini memiliki berbagai macam koleksi seniman lokal maupun internasional, pameran, program, dan acara, mulai dari seni kontemporer ke pameran bersejarah internasional, fashion dan desain, arsitektur, vokal dan tari.
Sekarang wisatawan dapat bergabung dengan tur yang akan dibawakan oleh kurator secara gratis. Tur tersebut mempertunjukkan hasil karya seni dari Collecting Comme, koleksi seni lokal NGV Marking Time yang berkolaborasi dengan KAWS, berjudul Companionship In the Age of Loneliness; dan karya seni Keith Haring dan Jean-Michel Basquiat yang berjudul Crossing Lines.
Jelajah virtualnya di sini.
2. Museum Melbourne
Lanjutkan perjalanan Anda ke institusi budaya Victoria dengan mengunjungi pameran di Melbourne Museum.
Baca Juga: Uji Coba Obat Corona, India Lakukan pada Warga Pemukiman Kumuh di Mumbai
Ikuti tur pameran First Peoples dan pelajari beragam bahasa, sejarah, dan budaya orang-orang Aborigin asli Victoria. Tim pakar museum akan menjadi tuan rumah untuk sesi tanya jawab di video, di mana wisatawan dapat mengajukan pertanyaan.
Total terdapat enam tur virtual yang tersedia disini. Wisatawan dapat mengungkap kisah-kisah Aborigin di Victoria, berjalan mengitari flora dan fauna asli Australia, atau kembali ke zaman prasejarah Australia; tur ini juga baik diikuti siswa yang ingin menambah wawasan mereka selagi sekolah ditutup.
Jelajah virtualnya di sini.
3. Museum of Old and New Art
Beranjak ke Tasmania, kunjungi Museum of Old and New Art (Mona), yang betul- betul bergaya seperti Mona, di mana wisatawan dapat menonton siaran langsung Tim pada pukul 06:00 dan 12:30 WIB setiap hari.
Tim adalah seorang mantan manajer salon tato di Zurich, Tim Steiner memiliki tato yang menakjubkan di punggungnya yang dirancang oleh seorang seniman terkenal yang mana karyanya telah dibeli oleh seorang kolektor seni Jerman.
Terhitung sejak tahun 2011, Tim telah duduk di Mona selama lebih dari 3.500 jam. Selama museum ditutup untuk umum, Tim tetap duduk di Mona dan mencatat beberapa jam tambahan sambil mempraktikkan aturan untuk menjaga jarak sosial. Sebagai bagian dari kesepakatan, Tim menghabiskan hari-harinya dengan duduk di galeri sehingga orang-orang dapat mengagumi karya seni yang ada pada badannya.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Darurat Polusi Udara: Bau Menyengat Rorotan Ancam Kesehatan Anak Sekolah, Apa Solusinya?
-
Cetak Sejarah di SEA Games 2025, Ini Sosok di Balik Prestasi Atlet Triathlon DKI
-
Tren Warna Rambut Terbaru: Gaya Personal Kini Jadi Andalan
-
Bolehkah Niat Puasa Rajab Sekaligus Puasa Senin Kamis Digabung? Cek Dulu Hukumnya
-
5 Pilihan Bedak Padat dengan Kandungan Niacinamide, Waterproof Tahan Lama
-
20 Kata-Kata Hari Ibu yang Menyentuh Hati, Ungkapan Cinta Tak Terbatas untuk Ibu
-
Mengintip Kemewahan Amankila Bali, Berapa Harga Menginap Per Malam?
-
Gandeng Kreator Konten: Setiap Pembelian Sepatu Kini Donasi Rp50 Ribu untuk Buku Anak di Lombok
-
7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
-
Bukan Cuma Teori, Ini Cara Kampus Menyiapkan Mahasiswa Masuk Dunia Kerja