Suara.com - Ahli Estetika: Kecantikan adalah Industri Miliaran Rupiah
Tidak dapat dipungkiri jika banyak perempuan ingin memiliki penampilan cantik dan menarik. Sayangnya, banyak dari mereka terjebak dalam penggunaan produk perawatan kulit maupun kosmetik berbahaya.
Menurut ahli estetika, dr. Olivia Julita, M.Biomed (AAM), produk kecantikan abal-abal bisa memiliki efek samping jangka panjang yang berbahaya. Salah satunya adalah produk pemutih yang dijual bebas di pasaran tanpa izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan atau Badan POM.
"Produk dengan bahan berbahaya dapat mengakibatkan efek samping yang buruk pada pemakainya dan janin yang di kandung bila digunakan pada saat kehamilan," kata dr. Olivia melalui siaran tertulis yang diterima Suara.com.
Produk krim pemutih misalnya, kerap memiliki kandungan berbahaya seperti merkuri. "Padahal merkuri tidak boleh dipakaikan pada manusia, baik di tubuh bagian luar, apalagi dikonsumsi."
Kata dr. Olivia, fenomena krim pemutih kulit di Indonesia merupakan sebagian kecil dari industri besar miliaran rupiah yang mendesak perempuan untuk tergoda memiliki kulit putih.
Di Indonesia, lanjutnya, kulit putih digembar-gemborkan sebagai pendorong kesuksesan, indikator status sosial, kekuasaan, kekayaan, dan kecantikan.
"Saya selalu mengarahkan pasien saya untuk menggunakan produk yang aman untuk jangka panjang, bukan yang instan tapi berbahaya. Meskipun sulit, saya tetap konsisten untuk memerangi produk-produk kosmetik berbahaya. Cantik tidak harus putih, putih belum tentu cantik. Yang penting adalah kulit dan tubuh yang sehat. Buat apa putih kalau tidak sehat. Itu yang selalu saya katakan ke pasien-pasien saya," ungkapnya.
Untuk itu, melalui bidang keahliannya dalam dunia estetika, dr. Olivia selalu membagikan ilmu yang dimiliki untuk melindungi perempuan Indonesia dan generasi penerus bangsa agar terhindar dari efek samping penggunaan produk-produk berbahaya.
Baca Juga: Kronologi Aksi Persekusi Warga Bekasi saat Ibadah di Rumah
"Saya konsisten untuk terus mengedukasi pasien saya, baik perempuan ataupun laki-laki, remaja ataupun dewasa untuk selalu menggunakan produk yang aman. Apabila semua perempuan Indonesia sadar akan akibat buruk penggunaan bahan berbahaya tersebut dan menghentikannya, maka saya percaya tidak ada produsen dari produk kosmetik berbahaya lagi ke depannya," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
Terkini
-
5 Parfum Pria yang Ampuh Tarik Perhatian Wanita: Harganya Aman di Kantong
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Terpopuler: Gaya Terbaru Mayang vs Fuji Diadu, Ngutang Online Anti Pusing dari Guru Besar UI
-
Siapa Jamaludin? Nekat Renang ke Singapura Buat Cari Kerja Berujung Dipenjara dan Dicambuk
-
Siapa yang Berhak Pakai Strobo dan Sirine di Jalan? Ini Kendaraan yang Diizinkan
-
Bebas Drama Bocor dan Boros: Solusi Pintar untuk Sistem Air di Rumah Modern
-
Berapa Gaji AKP Hafiz Prasetia Akbar? Menantu Jenderal Andika Perkasa Jadi Kapolsek Geger
-
6 Cushion untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Full Coverage dan Mengandung Skincare
-
5 Prompt Foto Photobox Bareng Pasangan di Gemini AI agar Realistis, Lengkap Cara Buatnya
-
5 Zodiak Ini Diramal Paling Beruntung 23 September: Rezeki, Romansa dan Peluang Besar Menanti