Suara.com - Pandemi virus corona atau Covid-19 membuat kacau banyak industri dan para pelakunya, termasuk industri dan para pelaku fesyen. Selain banyak orang menahan diri untuk tidak belanja fesyen, banyak agenda seputar fesyen yang harus dibatalkan lantaran pandemi ini.
Meski begitu, bukan berarti tak ada jalan bagi para pelaku fesyen. Yang pasti, Anda harus bangkit setelah pandemi ini usai. Dan desainer kondang Didiet Maulana pun memberikan kiat membangun brand fesyen di tengah masa pandemi Covid-19 ini.
1. Jangan lupakan riset
Kata dia, langkah pertama adalah riset apa yang ingin dibuat, tapi harus dibuat relevan dengan keadaan saat ini.
"Pertama adalah kita riset dulu apa yang mau kita buat. Sekarang customer itu punya budget terbatas, ketika mengeluarkan sesuatu harus yang sangat relevan," ujar Didiet dalam Instagram Live bersama Bazaaar Indonesia, Kamis (23/4/2020).
2. Cari sesuatu yang relevan dengan keadaan
Ia mengatakan bahwa berdasarkan hasil survei, saat ini orang lebih berkonsentrasi terhadap kesehatan, kebersihan, hingga kesehatan mental. Itulah mengapa bidang-bidang mindfullness saat ini sedang digandrungi. Jadi usahakan bikin produk yang berhubungan dengan hal itu.
"Yang naik adalah health minfdullness, kita bisa bikin produk yang relate ke sana, tapi masker yang seperti apa dulu, kan semua orang butuh," kata dia.
3. Membuat nyaman di rumah
Baca Juga: Masker Bermerek dan Stylish, Pergeseran Tren Fesyen karena Virus Corona
Khusus untuk fesyen, kata pemilik brand Ikat Indonesia itu, di masa pandemi ini, mungkin baju-baju untuk bepergian atau untuk tampil ke publik sedikit kurang diminati. Dan karena kebanyakan orang saat ini lebih banyak berada di rumah, ia sarankan untuk membuat baju yang wearable atau yang nyaman digunaan saat di rumah.
"Jadi keadaan sekarang, baju yang wearable yang bisa dipakai di rumah bisa lebih relevan yang ada," ungkapnya.
4. Kuasai teknologi
Sebagai catatan karena sekarang ini orang serba lewat online, Didiet mengingatkan untuk juga melek teknologi. Meski teknologi disebut-sebut sebagai pegangan dasar kaum milenial, tapi mereka yang mau berbisnis fesyen harus mau belajar dan mengimbangi.
"Karena semua saat dibangunnya di online," celetuknya.
5. Balik ke niat membangun brand
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Satu dari Tiga Pemimpin Bisnis Global Adalah Perempuan, Tapi Modal Masih Jadi Kendala
-
Dari Barat ke Timur, Sorong Kedatangan Toko Retail yang Hadirkan Pengalaman Belanja Seru
-
Jelang Akhir Tahun, Lonjakan Pengiriman Paket Bikin Banyak yang Lupa Soal Ini
-
7 Fakta Kereta Rata Pralaya, Pusaka Kraton Solo untuk Pemakaman Pakubuwono XIII
-
7 Rekomendasi Warna Lipstik Pigmented untuk Kulit Sawo Matang, Mulai Rp50 Ribuan
-
5 Rekomendasi Sunscreen Azarine Mengandung Vitamin C untuk Kulit Remaja Berjerawat
-
Urutan Skincare Cowok Remaja hingga Dewasa Muda Biar Wajah Cerah: Ini Rekomendasinya
-
3 Zodiak Paling Beruntung soal Asmara di November 2025, Cinta Lagi Manis-manisnya
-
6 Model Frame Kacamata yang Stylish dan Keren di 2025, Mana Pilihanmu?
-
Kapan Jumat Kliwon Bulan November 2025? Catat Ini Tanggalnya