Suara.com - New South Wales Longgarkan Aturan Karantina Wilayah, Cafe dan Pub Sudah Bisa Buka
Negara Bagian New South Wales (NSW) di Australia akan melonggarkan aturan karantina wilayah yang telah dilakukan selama dua bulan dan mempersilakan restoran, cafe dan bar kembali buka seperti biasa.
Pembukaan kembali itu merupakan bagian dari upaya pemerintah federal untuk membuat orang kembali bekerja dan memulihkan ekonomi saat pandemi Covid-19.
Pelonggaran karantina wilayah di Negara Bagian New South Wales (NSW) dilakukan hanya sehari setelah kantor statistik nasional Australia melaporkan rekor tertinggi warga kehilangan pekerjaan. Perdana Menteri Australia, Scott Morrison juga telah memperingatkan bahwa yang terburuk masih akan terjadi.
Sementara itu, Perdana Menteri NSW Gladys Berejiklian memperingatkan orang-orang untuk tetap waspada dan menjaga jarak fisik saat berada di restoran, kolam renang umum dan aktivitas bisnis lainnya.
Otoritas setempat juga telah membuat protokol kesehatan di mana ada ketentuan membatasi pelanggan hingga 10 orang pada satu waktu.
"Pelonggaran pembatasan telah gagal di banyak tempat di seluruh dunia dan saya tidak ingin hal itu terjadi di NSW, saya ingin orang-orang memiliki tanggung jawab pribadi atas cara kita merespons," kata Berejiklian kepada para wartawan di Sydney, Jumat (15/5/2020).
Australia sendiri telah melaporkan sekitar 7.000 kasus infeksi Covid-19, termasuk 98 kematian, jauh di bawah jumlah yang dilaporkan di Amerika Utara dan Eropa.
Di NSW, sekolah juga dibuka kembali secara perlahan, rumah pribadi akan diizinkan menerima paling banyak lima tamu dan pertemuan publik dibatasi hingga 10 orang.
Baca Juga: MUI Imbau Hindari Bersalaman dan Saling Mengunjungi Saat Lebaran Tahun Ini
Di Northern Territory, yang jumlah kasusnya rendah dan tidak ada kematian, pub dibuka tanpa batasan jumlah pelanggan dan tidak ada batasan pada pertemuan publik atau kunjungan rumah.
Victoria, negara bagian terpadat kedua di Australia, saat ini mempertahankan sebagian besar aturan karantina wilayahnya.
Morrison menyebut data pasar tenaga kerja pada Kamis (14/5), yang menunjukkan hampir 600.000 orang kehilangan pekerjaan pada April, sebagai "memilukan" dan meminta masyarakat Australia untuk bersiap menerima lebih banyak berita buruk. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
5 Rekomendasi Tinted Sunscreen Minim Oksidasi, Harga Mulai Rp40 Ribuan
-
Kamu Termasuk? Ini 5 Shio Paling Beruntung pada 28 Desember 2025
-
4 Pilihan Mouth Spray untuk Perokok, Murah dan Ampuh Hilangkan Bau Rokok
-
3 Rangkaian Anti-Aging Olay, Diklaim Mampu Buat Wajah 10 Tahun Lebih Muda
-
4 Paket Skincare Anti-Aging Rp 100 Ribuan, Bisa Cegah Penuaan Dini di Usia 30-an
-
Solidaritas untuk Sumatera, 14 Daerah Larang Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru 2026
-
5 Tempat Sewa Alat Grill & BBQ di Jogja, Murah Mulai Rp 100 Ribuan
-
Apa Itu Cancel Culture: Ujian Reputasi di Era Serba Viral
-
8 Rekomendasi Moisturizer Olay untuk Perawatan Anti Aging Usia 30-an
-
Belanja Sampai Tengah Malam, Jakarta Premium Outlets Gelar Midnight Sale dan Diskon Akhir Tahun