Suara.com - Belakangan, Museum Kesehatan kembali jadi sorotan warganet usai dijadikan salah satu RS Darurat COVID-19 di Kota Surabaya. Hal ini dilakukan menyusul status Surabaya pada Selasa (2/6/2020) yang menjadi zona hitam seiring dengan meningkatnya pasien positif virus corona.
Demi memutus penyebaran virus corona, sejumlah tempat dirujuk untuk dijadikan RS darurat, salah satunya yakni di dalam kompleks Museum Kesehatan.
Selain Museum Kesehatan, lokasi ini juga akrab dikenal dengan Museum Santet. Namun bukan cuma benda berbau gaib saja, rupanya terdapat banyak barang perawatan kesehatan dari zaman ke zaman di dalam museum ini.
Museum Kesehatan Dr. Adhyatma ini beralamat di Jalan Indrapura 17, Surabaya, Jawa Timur. Karena memiliki beberapa koleksi benda supranatural, tidak heran kalau tempat ini juga sering dijuluki museum santet.
Gedung museum sendiri sebenarnya merupakan bagian dari Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) dan Kebijakan Kesehatan, Departemen Kesehatan.
Pada bagian dalam Puslitbang, terdapat dua gedung yang digunakan sebagai museum. Pada gedung bagian pertama, pengunjung dapat melihat alat kesehatan modern.
Lain halnya dengan gedung kedua, di mana pengunjung bisa melihat sarana pengobatan tradisional termasuk santet.
Museum tersebut dibangun tahun 2004 dan diresmikan oleh Menteri Kesehatan pada waktu itu, yakni Dr. Ahmad Sujudi.
Mulanya, museum ini dirintis oleh Dr. dr Harijadi Soeparto DOR M.Sc, kemudian tempat tersebut mengambil penamaan dari Dr. Adhyatma yang pernah menjadi Menteri Kesehatan di tahun 1988 sampai dengan 1993.
Baca Juga: Menilik Pantai Alam Indah, Wisata di Tegal yang Pertama Lakukan New Normal
Sejumlah koleksi berkaitan hal mistis juga dapat dengan mudah ditemukan di sini. Ada tanah kuburan, tali pocong, dan paku dari para korban santet.
Terdapat pula susuk, yaitu logam berukuran kecil yang biasanya digunakan seseorang agar terlihat menarik. Belum lagi, museum ini juga menyimpan koleksi nyentrik seperti celana anti perkosaan dan foto proses penyantetan yang terdokumentasi.
Sebelum adanya pandemi virus corona, Museum Kesehatan ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 - 15.00 Senin sampai Jumat. Kemudian di akhir pekan, museum buka mulai pukul 09.00 - 14.00 WIB.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
5 Rekomendasi Sunscreen Vegan Friendly, Aman untuk Kulit Mulai Rp80 Ribuan
-
5 Rekomendasi Parfum Mobil Anti Bikin Mual: Segar dan Hempas Bau Menyengat
-
Berapa Gaji Petugas MBG? Kabarnya Belum Dibayar, Ini Penjelasan BGN
-
5 Sunscreen Terbaik dengan Cooling Effect, Segar di Kulit dan Murah Harganya
-
Body Lotion Apa yang Cocok untuk Usia 50 Tahun? Ini 5 Rekomendasinya yang Melembapkan
-
Bukan Cuma Kulit Kusam! Ini 5 Rahasia Kecantikan Wanita Modern yang Bebas Asap Rokok
-
Gus Elham Yahya Anak Siapa? Dai Muda yang Viral Cium Bocah Perempuan di Panggung
-
The 14th Borobudur Writers and Cultural Festival 2025, Mengenang Arkeolog Uka Tjandrasasmita
-
Padel Bukan Lagi Sekadar Tren: Ini Rahasia Perempuan Tetap Glowing dan Percaya Diri di Lapangan!
-
Kontroversi Gus Elham: Apa Sebenarnya Makna Panggilan Gus untuk Anak Laki-laki Kiai?