Suara.com - Aktivitas yang tetap di rumah aja selama wabah virus corona berpotensi meningkatkan jumlah sampah rumah tangga.
Hal itu bahkan juga dialami oleh Direktur Pengelolaan sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Dr. Ir. Novrizal Tahar IPM.
"Saat covid ini sampah dapur meningkat jumlahnya. Karena semua (anggota keluarga) tinggal di rumah, semua resep baru dicoba," katanya saat webinar bersama Danone Aqua, Kamis (11/6/2020).
Meski begitu, Novrizal punya cara khusus dalam mengelola sampah di rumahnya. Ia mengaku membagi jenis sampah menjadi tujuh, empat di antaranya merupakan sampah anorganik.
"Pertama, kertas. Kalau packaging belanja online yang pakai kertas itu pasti kita bersihkan dikumpulkan ke bagian kertas. Kedua, botol. Entah itu bekas sampo atau botol plastik. Tiga, plastik itu sendiri. Empat, botol kaca, botol kaleng, atau botol seng," paparnya.
Sedangkan tiga jenis sampah lainnya yaitu, limbah dapur yang berasal dari sayur atau buah-buah untuk dijadikan kompos. Kemudian sampah yang memang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA), kertas bekas pembungkus makanan. Dan terakhir sampah plastik yang bisa digunakan ulang.
"Mungkin menjadi ideologis lingkungan itu gak banyak orang. Tapi paling tidak kita semua harus jadi abangan. Artinya jadikan ini sebagai lifestyle, jadi gaya hidup," ujar Novrizal.
Pada kesempatan yang sama, aktivis lingkungan Swietenia Puspa Lestari juga membagikan tips agar bisa mengelola sampah rumahan. Ia menyarankan, sebaiknya masyarakat mulai mengurangi pemakaian produk yang hanya sekali pakai. Seperti pampers dan pembalut.
Menurut Tenia, dua produk itu bukan hanya bisa menambah volume sampah tapi juga sulit diurai dan berpotensi mencemari lingkungan. Diakuinya, tak mudah untuk beralih pada produk yang pakai berulang. Karenanya perlu dilakukan secara bertahap.
Baca Juga: Sampah Rumah Tangga di TPST Piyungan Meningkat Selama Pandemi
"Tapi hal simpel, misalnya kalau belanja gunakan tas daur ilang. Atau kalau harus delivery bisa opsi pakai plastik yang gak sekali pakai. Kalau memang punya lahan di rumah bisa pakai pupuk sendiri yang bahannya dari sisa dapur kita," ucap Tenia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Panduan Memilih Sepatu Terbaik di Wedding Season: Tampil Stylish Tanpa Mengorbankan Kenyamanan
-
Kulitmu Punya Cerita: Intip Pameran Seni 'Museum of Speaking Skin' yang Bikin Terpukau
-
5 Sepatu Lokal Mirip New Balance 574, Harga Cocok untuk Budget Terbatas
-
7 Moisturizer untuk Usia 40 Tahun ke Atas di Indomaret, Best Anti Aging!
-
Warna Lipstik Apa yang Cocok untuk Usia 60 Tahun? Ini 5 Produk Terbaik agar Tampak Muda
-
5 Pilihan Sunscreen untuk Tangan, Bantu Atasi Kulit Kering dan Keriput
-
7 Sunscreen Terbaik di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas
-
6 Pilihan Sepatu Lari Lokal Terbaik untuk Pria Usia 40 Tahun ke Atas
-
3 Shio Dapat Keberuntungan Melimpah 17-23 November 2025, Cek Hari Baikmu Mulai Besok!
-
5 Parfum Alternatif YSL Libre yang Lebih Murah dan Wanginya Mewah