Suara.com - Masyarakat Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara ( Association of Southeast Asian Nations atau ASEAN) kekinian semakin menerapkan "conscious lifestyle" atau kesadaran menjalani gaya hidup dengan mempertimbangkan aspek sosial dan lingkungan.
Hal itu dituturkan Hakuhodo Institute of Life and Living ASEAN (HILL ASEAN) dari riset terbaru mereka bertajuk “The Rise of Conscious ASEANs: Why should you CARE?”.
"Melalui penelitian ini, kami mengidentifikasi tindakan-tindakan nyata dari Conscious Lifestyle yang diperlihatkan oleh masyarakat ASEAN," jelas Devi Attamimi, Institute Director, HILL ASEAN dan Executive Director Strategy, Hakuhodo International Indonesia, dikutip Suara.com dari Antara, Jumat (26/6/2020).
Devi menjelaskan, riset ini dilakukan dengan tiga jenis pendekatan penelitian, yaitu metode kuantitatif dengan sampel sebanyak 4.500 orang, metode kualitatif dengan sampel sebanyak 24 orang, dan wawancara dengan 12 orang Key Opinion Leader (KOL).
Devi mengungkapkan, masyarakat ASEAN memiliki 55 poin lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat Jepang yang 40 persen di antaranya saat ini sudah memahami istilah "Conscious Lifestyle" dan 25 persen di antaranya benar-benar melakukan tindakan nyata di dalam kehidupannya sehari-hari.
"Angka yang lebih menggembirakan tampak pada profil Indonesia, dimana 92 persen masyarakat kita telah mengetahui istilah Conscious Lifestyle dan bahkan 93 persen di antaranya telah mengaplikasikannya dalam kehidupannya," imbuhnya.
Masyarakat Jepang sendiri dikenal memiliki kebiasaan memisahkan limbah dan melakukan daur ulang yang sudah melekat dalam aksi mereka sehari-hari sejak lama.
Sementara masyarakat ASEAN pada umumnya menunjukkan kemajuan kesadaran yang sangat pesat akan gaya hidup ramah lingkungan dan keberlanjutan ini.
Temuan riset ini menjadi bukti perkembangan tren yang sangat positif. Kami menyaksikan terbentuknya segmentasi masyarakat baru, yaitu mereka yang sudah sepenuhnya sadar menjalankan gaya hidup yang bertanggung jawab dalam kesehariannya. Kelompok ini kami sebut sebagai the Consciouslites sebagai segmen yang akan mendominasi pasar dalam waktu dekat," kata dia.
Baca Juga: Cari Ketenangan, 6 Fakta Desa Nyambu di Bali dengan Nuansa Ramah Lingkungan
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
6 Perbedaan Padel dan Tenis Paling Mendasar, Wajib Dipahami Pemula
-
7 Sandal Recovery Run Lokal Mirip Skechers Go Recover Ori, Bantalan Nggak Kalah Empuk!
-
5 Sandal Jelly Lokal Terbaik Bikin Melissa Minder, Kualitas Juara Tak Perlu Diragukan!
-
7 Merek Vitamin Pemulihan Otot Setelah Lari, Bantu Tubuh Cepat Fit dan Segar
-
Kapan Puasa Ayyamul Bidh Rajab 2025? Cek Jadwal Resmi dan Bacaan Niatnya
-
4 Rekomendasi Toner untuk Meredakan Kulit Sunburn akibat Paparan Matahari
-
Ramalan Zodiak di Sisa Akhir Tahun 2025: Cancer Banyak Introspeksi, Virgo Masih Harus Berhemat
-
6 Shio Paling Beruntung pada 29 Desember 2025, Rezeki Lancar hingga Karier Bersinar
-
5 Parfum Lokal Sewangi Dior Sauvage, Aroma Maskulin tapi Lebih Terjangkau
-
5 Rekomendasi Sepatu Gunung Lokal Mid-Cut untuk Pemula yang Nyaman