Suara.com - Pemerintah setempat memberlakukan pedoman baru di tempat hiburan malam di Tokyo guna menekan penularan virus corona.
Seperti diketahui, hiburan malam menjadi salah satu sektor yang merugi akibat pandemi Covid-19. Pedoman baru pun dibutuhkan agar industri tersebut mampu bertahan dari serangan pandemi.
Shinya Iwamuro, seorang ahli urologi dan advokat kesehatan masyarakat yang telah mengajarkan langkah-langkah pengendalian infeksi di distrik Shinjuku Tokyo dan tempat hiburan malam lainnya, mengatakan bahwa para staf bar membutuhkan aturan praktis tentang cara berinteraksi dengan pelanggan.
Itu berarti tidak ada ciuman, tidak makan dari wadah yang sama, dan menjaga jarak saat melakukan percakapan guna menghindari kontaminasi droplet.
"Sedapat mungkin, ciuman hanya dengan pasangan Anda, dan hindari ciuman yang dalam," kata Iwamuro dalam konferensi pers yang dilansir dari Reuters, Selasa (21/7/2020).
Pengujian di distrik kehidupan malam di Tokyo telah mengungkapkan meningkatnya kasus harian Covid-19, terutama di antara mereka yang berusia 20-an dan 30-an. Hal ini mendorong gubernur Tokyo untuk meningkatkan status kota ke level "merah", tertinggi pada 15 Juli.
Dengan kasus positif Covid-19 di Tokyo mendekati 300 dalam sehari pada akhir pekan lalu, para pejabat melarang orang bepergian ke dan dari ibu kota Jepang tersebut.
Media melaporkan bahwa Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengatakan bahwa mungkin ada lebih banyak pemeriksaan yang dilakukan di tempat hiburan malam.
Dan bersamaan dengan itu, telah tumbuh kekhawatiran bahwa kehidupan malam telah menjadi kambing hitam bagi kegagalan pihak berwenang untuk melacak dan mengendalikan penyakit Covid-19 ini.
Baca Juga: Ini Dia Sumber Penularan Covid-19 pada Anak
Masayuki Saijo, direktur virologi di National Institute of Infectious Diseases, mengatakan tidak tepat untuk mendiskriminasi orang berdasarkan di mana atau kapan mereka bekerja.
"Tidak ada perbedaan, bekerja di malam hari atau bekerja di siang hari. Strategi untuk mengurangi infeksi dari manusia ke manusia adalah sama," katanya dalam sebuah pernyataan.
Lebih dari satu juta orang diperkirakan bekerja di industri ini, katanya.
Aturan yang direkomendasikan pemerintah, seperti mengenakan masker dan menjaga jarak sosial minimal dua meter, disebut tidak praktis. Akhirnya, pihaknya telah menyusun peraturan keselamatan untuk para pekerja di industri tersebut, antara lain mendisinfeksi mikrofon karaoke.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow