Suara.com - Kebiasaan menggunakan celana jeans ketat sering kali dianggap sepele. Namun, hal itu sebenarnya bisa menyakiti organ intim perempuan. Begitu pula dengan rutinitas mencukur rambut kemaluan.
Sebuah penelitian yang dilakukan tim dari Boston University School of Public Health menyatakan bahwa perempuan yang sering memakai celana jeans ketat dua kali lebih berisiko mengalami vulvodynia.
Bukan cuma itu, kondisi tersebut juga dapat dipicu pencukuran rambut kemaluan di bagian atas vagina.
Melansir dari laman resmi National Health Service (NHS), vulvodynia sendiri adalah rasa sakit di sekitar vulva atau kulit yang mengelilingi vagina.
Gejalanya antara lain munculnya sensasi terbakar, sakit atau nyeri di bagian vulva, perih yang kadang menyebar ke paha bagian dalam hingga pantat.
Vulvodynia bahkan bisa mengganggu berbagai aktivitas sehari-hari, seperti duduk terlalu lama hingga saat berhubungan seks.
Studi tersebut menganalis data laporan dari 213 perempuan yang mengalami vulvodynia.
Laporan tersebut menyatakan bahwa rata-rata perempuan yang mengenakan celana jeans ketat atau celana ketat lainnya hingga empat kali seminggu mengalami risiko dua kali lebih mungkin terkena vulvodynia.
Sementara itu, perempuan yang mencukur bulu kemaluan mengalami peningkatan risiko vulvodynia hingga 74 persen.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini 7 Hal Sepele yang Bisa Timbulkan Masalah pada Vagina
"Jeans atau celana ketat dapat menciptakan lingkungan vagina yang dapat memicu infeksi saluran genital, ini biasanya terkait dengan nyeri vulva," ungkap penulis senior penelitian, Bernard Harlow.
"Penghilangan rambut kemaluan di wilayah vulva, utamanya pada remaja perempuan juga bisa memicu komplikasi imun-inflamasi," katanya kemudian.
Menurut NHS, pengobatan vulvodinia bisa bermacam-macam, mulai dari pemberian gel khusus, pengobatan sesuai resep dokter, operasi, hingga melalui fisioterapi.
"Kunjungi dokter umum atau klinik kesehatan seksual terdekat kalau Anda mengalami nyeri vulva yang terjadi menetap," tegas NHS di website resminya.
Vulvodynia tak bakal menghilang dengan sendirinya. Jadi, penyakit ini butuh perawatan dari dokter.
Selain itu, sakit di vulva belum tentu vulvodynia. Itu juga bisa mengindikasikan penyakit lain sehingga perlu memastikannya ke dokter.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
25 Ucapan Hari Ayah Nasional 2025 yang Simpel dan Penuh Makna
-
Terpopuler: 100 Persen Ramalan Fufufafa Benar soal Soeharto hingga Film Waluh Kukus Viral
-
5 Rekomendasi AC Portable 1/2 PK Terbaik, Harga Murah Tetap Dingin!
-
3 Sepatu Lari Murah Favorit dr Tirta, Cocok Buat Pelari Kalcer Berkaki Lebar
-
5 Sunscreen Terbaik Bersertifikat Halal, Muslimah Tak Perlu Was-Was
-
5 Moisturizer untuk Kulit Berminyak dan Pori-pori Besar, Hempas Jerawat dan Wajah Kusam!
-
5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
-
4 Pilihan Sepatu Lokal Senyaman Skechers: Jalan Seharian Bebas Pegal, Harga Bersahabat
-
Siapa 6 Shio Paling Beruntung pada 12 November 2025? Ini Daftar Lengkapnya
-
7 Jenis Makanan yang Dapat Mencegah Timbulnya Flek Hitam di Wajah