Suara.com - Death Valley National Park merupakan sebuah destinasi wisata padang pasir yang terkenal dengan cuaca panas yang ekstrim. Hal ini karena lokasinya berada di daerah terendah di Gurun Mojave, California, Amerika Serikat. Namun, tahukah Anda bahwa ternyata selama pandemi Covid-19 banyak wisatawan dari berbagai penjuru dunia yang datang ke lembah terpanas di bumi itu hanya untuk mengambil gambar dengan termometer di Death Valley National Park.
Lembah terpanas di bumi ini memang banyak menyedot perhatian wisatawan. Mereka rela menghabiskan waktu dan uang untuk berkunjung ke sana, meski saat ini dunia sedang dilanda pandemi Covid-19.
Ada satu hal yang wajib dilakukan wisatawan saat berkunjung ke Death Valley National Park, yaitu mengabadikan momen di depan termometer ikonik yang mencantumkan suhu terpanas yang tercatat di bumi. Karena hal itu bisa menjadi kesempatan dan pengalaman sempurna untuk mereka saat berada di lembah panas tersebut.
Seperti dilansir dari Oddity Central, Kamis (01/10/2020), dilaporkan bahwa orang-orang dari Selandia Baru, Belgia, dan China melakukan perjalanan ke lembah gurun California itu hanya untuk merasakan panas yang ekstrim bagi diri mereka sendiri.
“Ini adalah salah satu dari sedikit tempat di dunia di mana Anda perlu merasakan suhu hingga 40-an derajat, dan itulah mengapa kami berkunjung ke tempat wisata Death Valley,” jelas salah satu wisatawan yang tak disebutkan namanya itu.
Dalam beberapa tahun terakhir, Death Valley National Park memang menjadi tempat favorit untuk wisatawan. Ditambah faktor publikasi di media sosial yang membuat lembah panas ini semakin viral, sehingga banyak wisatawan yang ingin berkunjung.
Menurut YouTuber Dan Markham, baru-baru ini ia berkendara dari Utah ke Death Valley, beberapa orang terlihat tetap berada di mobil mereka dengan AC menyala dan hanya mengawasi termometer. Begitu mencapai suhu yang sangat tinggi, mereka semua turun untuk berswafoto.
"Akibatnya itu akan menjadi kemacetan yang panjang, semua orang hanya ingin mengambil gambar saat suhu mencapai tinggi," kata Markham.
Menurut Organisasi Meteorologi Dunia, tercatat suhu terpanas di kawasan ini pernah mencapai 45 derajat Celcius, yang terjadi pada 22 April 2012 silam. Namun, bukan kali itu saja, pada Juli 1913, lembah ini juga pernah mencatatkan suhu 56,7 derajat celcius. Bagaimana, Anda berani mencoba untuk berkunjung ke Death Valley National Park?
Baca Juga: 3 Wisata Singkawang Paling Hits 2020
Berita Terkait
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
Terkini
-
9 Krim Pemutih Wajah yang Aman, Terdaftar BPOM, dan Terbukti Efektif
-
Denada Punya Berapa Rumah? Jual Aset Lagi, Kondisi Rumah yang Mau Dijual Jadi Sorotan
-
7 Pilihan Moisturizer Anti Aging Terbaik untuk Usia 40-an, Harga Mulai Rp37 Ribuan
-
Ketiak Hitam Bikin Gak Percaya Diri? Ini 5 Deodorant Pencerah yang Bisa Dicoba
-
Hybrid Concealer 3-in-1: Solusi Makeup dan Perawatan Mata dalam Satu Langkah
-
Misteri Rombongan 'Tot Tot Wuk Wuk' Salip Mobil Sri Sultan HB X, Stafsus AHY Angkat Bicara
-
Water Heater Gas vs Listrik, Mana yang Lebih Hemat? Ini Perbandingannya
-
Siapa Suami Denada Sekarang? Sang Artis Jual Rumah Kondisi Terbengkalai
-
BABYMONSTER Ikut Meriahkan Tren Dessert Korea di Indonesia
-
Bukan Sekadar Daur Ulang: Intip Koper dari Limbah yang Jadi Simbol Gaya Hidup Berkelanjutan