Suara.com - Di Hari Batik Nasional 2020, kondisi para pengrajin batik terpuruk akibat pandemi Covid-19. Mereka kini tengah kesulitan menjual stok batik yang sudah diproduksi.
Asosiasi Pengusaha dan Pengrajin Batik Indonesia, Komarudin Kudiya, mengatakan di Cirebon saja sudah ada 50 pengrajin batik yang gulung tikar, mereka adalah pengusaha kelas menengah ke bawah.
"Ada 50 pengrajin batik gulung tikar, modal mereka ini di bawah Rp 200 juta, sudah gulung tikar lebih dulu," ujar Komar dalam diskusi Google terkait Hari Batik Nasional, Kamis (1/10/2020).
Mereka yang gulung tikar, kata Komar, adalah yang sudah memproduksi batik sejak Februari hingga Maret. Apesnya, pada April saat PSBB mulai kencang dan ada larangan mudik, tidak ada pembeli satupun. Pengepul yang biasanya membeli hasil tangan para pengrajin mulai berhenti membeli, lantaran stok yang ada di tangan masih sangat banyak. Jadilah pengrajin yang menggantungkan hidupnya pada batik kian terpuruk.
"Pengepul bilang buat apa, pameran diwastra distop, acara pameran belum diperbolehkan, jadi barang menumpuk, nggak mau menerima barang dari pengrajin," tutur Komar.
Sedikit beruntung, pengusaha yang modalnya di atas Rp 200 juta mungkin mereka masih bisa sedikit bertahan, tapi jika keadaan terus dibiarkan, bukan tak mungkin para pengusaha ini juga ikut terpuruk. Misalnya saja, Komar, dari 250 karyawan, kini pengrajinnya hanya kurang dari 100 orang, karena pemasukan yang ada tidak bisa membayar mereka.
Begitu juga dengan kondisi pengrajin di Pekalongan yang biasa berjualan di Thamrin City, Jakarta Pusat, banyak yang harus rela mengeluarkan barangnya karena tidak kuat membayar biaya sewa toko yang fantastis.
"Data empiris memang belum jelas. Tapi kalau kawan yang tergabung dalam asosiasi, sudah lebih dari 50 persen yang gulung tikar. Perusahaan yang bertahan, hanya yang cukup modal," kata Komar.
Itu baru sekedar pembatik, belum ditambah dengan pengrajin kain tenun, kain songket, dan sebagainya yang ia perkirakan mengalami hal yang tidak jauh berbeda.
Baca Juga: Hari Batik Nasional saat Pandemi, Ini Loh Motif Batik untuk Kesehan
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Ngutang Online Biar Nggak Bikin Pusing, Ini Tips dari Guru Besar UI
-
3 Sepatu New Balance Model Lawas yang Tetap Stylish di 2025: Retro Look Tapi Modern Comfort
-
Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
-
3 Moisturizer Wardah Cocok untuk Kulit Berminyak dan Kusam: Bikin Wajah Cerah & Anti Minyak!
-
Kalender Jawa 22 September 2025: Peruntungan Weton Senin Pahing di Bawah Naungan Mangsa Kapat
-
Ramalan Shio 22 September 2025: Gerhana Matahari Mengubah Takdir Cinta, Karier dan Keuangan Anda
-
Ramalan Zodiak 22 September 2025: Titik Balik Cinta hingga Keuangan, Kejutan di Hari Senin!
-
Glow Up Ala Miss Grand Indonesia: Rahasia Treatment Biar Kulit Makin Fresh dan Confidence Naik Level
-
Ke Kuala Lumpur Anti-Ribet: Terbang ke Bandara Subang, Liburan Jadi Lebih Sat Set!
-
Liburan Anti Bosan! 5 Playground Kekinian yang Wajib Dikunjungi Keluarga di Jakarta