Suara.com - Kain menjadi salah satu bahan paling krusial bagi desainer dalam membuat karya busana. Biasanya, desainer akan memakai kain baru, terutama jika karyanya akan dipamerkan dalam sebuah pertunjukan.
Tetapi hal berbeda dilakukan tiga desainer yaitu Chitra Subyakto, Toton Januar, dan Lutfi Labibi. Ketiganya akan tampil dalam show Dewi Fashion Knight (DFK) yang menjadi penutup dari perhelatan Jakarta Fashion Week akhir November ini.
Berbeda dari persiapan karya-karya sebelumnya, para desainer mengaku sama sekali tidak membeli kain baru untuk membuat karya yang akan ditampilkan di DFK.
Chitra Subyakto mengatakan, ia memanfaat sisa kain yang masih ada kemudian diproses ulang menjadi benang dan ditenun kembali jadi kain baru. Selain itu, pada beberapa karyanya, ia mengatakan aka gunakan kain ramah lingkungan seperti organic cotton.
"Kita kan tahu bahwa fesyen salah stu penyumbang lima besar polusi di dunia. Jadi dengan adanya hal itu kita melakukan banyak sekali obrolan dan riset dengan teman-teman. Khusus dengan koleksi kali ini dengan DFK kami menggunakan kain sisa produksi," kata Chitra dalam konferensi pers virtual, Selasa (17/11/2020).
Hampir serupa dengan yang dilakukan Toton Januar. Desainer kelahiran Makassar itu bahkan sampai membongkar isi gudang dan memanfaatkan kain yang masih tersimpan sejak 2014 juga 2016.
Menurutnya, dengan memanfaatkan lagi kain yang tersimpan lama justru seperti menstimulus kreatifitas. Juga mengruntuhkan stigma terhadap kain khusus yang hanya bisa digunakan untuk model tertentu.
"Saya rasa ini suatu hal positif. Pre pandemi aku ngerasa terutama di fesyen menuntut hal baru terus. Inovasi. Sementara kita jadi lupa sudah mengerjakan begitu banyak hal. Lewat koleksi ini aku rasa ada kesempatan, aku sebagai desainer, untuk mengunjungi semua ini lagi. Tetap menampilkan konteks sesuai," ujarnya.
Sementara itu bagi Lutfi Labibi, pandemi menjadi guru terbaik. Ia mengatakan sebelum situasi pandemi terjadi, dirinya selalu emosional setiap kali belanja kain. Sehingga tak jarang yang dibeli terlalu banyak. Namun sering kali hanya tersimpan dan lupa digunakan.
Baca Juga: Pamerkan Model Seksi di Ferrari, Desainer Asal Swiss Menuai Gugatan
"Untuk JFK ini jadi proses kreatif baru tapi menyenangkan. Karena dari bahan-bahan yang sebelumnya terpikir gak bisa dipakai lagi. Tapi saya potong-potong jadi perca kemudian ditenun kembali jadi visual yang menarik," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Mau Kulit Kencang dan Awet Muda? Ini 6 Produk Anti Aging Viva yang Ramah di Kantong
-
Perempuan dan Kreasi Kuliner Rumahan: Ide Sederhana yang Bikin Ekonomi Bergerak
-
Juknis Upacara Hari Guru Nasional 2025: Lengkap dengan Susunan Acara, Tema dan Logo
-
Syarat dan Dokumen Daftar Petugas Haji 2026, Buka Pendaftaran 22 November 2025
-
Link Pendaftaran Petugas Haji 2026, Buka Hari Ini 22 November 2026
-
4 Rekomendasi Parfum Aroma Timun dan Melon yang Segar, Tahan Lama di Badan
-
5 Moisturizer Anti-Aging Mengandung Kolagen, Kulit Tetap Kencang dan Elastis
-
5 Rekomendasi Exfoliating untuk Usia 40 Tahun Efektif Angkat Sel Kulit Mati
-
Presiden Prabowo Usul Menu MBG Telur Ayam Diganti Telur Puyuh, Nutrisinya Lebih Oke Mana?
-
5 Manfaat Kolagen untuk Wajah, Rahasia Kulit Sehat dan Awet Muda