Suara.com - Urban Farming alias berkebun dan bertani di rumah menjadi populer di tengah pandemi Covid-19.
Ya, keterbatasan selama pandemi menyebabkan semua orang berpikir untuk keluar dari masalah terutama dalam pemenuhan kebutuhan pangan.
Dengan memanfaatkan pekarangan rumah yang masih tersisa atau area rootop, berkebun di rumah merupakan solusi metode pertanian kota dengan konsep berkebun di lahan yang terbatas.
Tidak hanya budidaya tanaman hias, kekinian berkebun juga dilakukan menggunakan buah hingga sayuran yang bisa dimakan. Sejumlah sayuran mulai dari pakcoy, sawi, hingga kangkung bisa ditanam sendiri di rumah tanpa perlu memiliki halaman yang luas.
"Urban Farming menjadi salah satu solusi ketahanan pangan di masyarakat perkotaan," ujar Co-Founder Citi Grower, Asriyantie dalam webinar Suara.com dengan tema Tren Urban Farming di Masa Pandemi Covid-19, Jumat (18/12/2020).
Menurutnya, urban farming saat di masa pandemi memiliki potensi besar di Indonesia dalam memperkuat sektor pertanian di angka 16 persen. Hal itu perlu masyarakat sadari betapa pentingnya berkebun di perkotaan.
Tak hanya itu, beragam manfaat urban farming seperti sebagai ekologi, edukasi, estetika dan ekonomi. Lebih lanjut kata dia bahwa, urban farming ini juga tergolong murah, mudah dan menyenangkan saat dilakukan.
"Asal kita mau melatihnya dan terus mencoba, tanah Indonesia sangat melimpah dengan beragam manfaat. Apalagi kalau hingga akhirnya bisa berhasil itu akan membuat senang dan rasanya beda kaya ada kepuasan tersendiri," jelasnya.
Komunitas Berkebun Indonesia, Winartania Massie menerangkan semakin besar kota itu semakin besar pangannya. Dengan urban Farming maka akan mendapatkan banyak sisi positifnya pada lingkungan sekitar dan keluarga.
Baca Juga: LIVE STREAMING: Tren Urban Farming di Masa Pandemi Covid-19
"Secara sosial kita juga bisa menghasilkan oksigen untuk bumi, dan ini tentu akan berdampak baik untuk semuanya," ungkap dia.
Dalam melaksanakan urban farming, pertama yang perlu disiapkan itu adalah niat, dan media tanam serta tempat sinar matahari, air dan bibit tanaman tersebut. Dan, disarankan sebaiknya menanam tanaman yang disukai seperti buah-buahan dan bunga hingga terbentuk simbiosis mutualisme.
"Contoh tanaman yang mudah untuk berkebun seperti katuk, cabai, bayam, kangkung dan disesuaikan yang dikonsumsi oleh keluarga," beber Wina.
Sementera itu, pelaku urban farming & Owner Yourmontera.id, Rini Indarto mengaku giat dengan melakukan urban farming mulai senang dengan tanaman hias sejak usia muda, makanya banyak sekali yang sudah ia dapat.
"Monstera ini yang berhasil, saya pelihara dari kecil hingga berkembang bisa dengan merawatnya penuh cinta. Dan, saya suka ngajak ngobrol dengan tanaman, karena dengan begitu membuat tanaman seolah hidup dan bisa berbicara," terangnya.
Baginya, urban farming ini awalnya hanya sebatas hobi tetapi karena semakin terus banyak, berkembang dan bertambah, membuat ia terpikirkan untuk menjualnya.
Berita Terkait
-
Sidoarjo Panen Raya Jagung
-
Ketua DPD RI Serahkan Bantuan Alsintan dan Benih Jagung, Dorong Ketahanan Pangan di Padang Jaya
-
UNU Yogyakarta dan Danone Perkuat Kolaborasi Global untuk Ketahanan Pangan Lewat MENA 2025
-
Kinerja Kementan Bikin Publik Optimis Pangan Nasional Aman, Swasembada di Depan Mata
-
Menko Zulkifli Hasan Panen Ayam Petelur, Apresiasi PNM Bangun Ketahanan Pangan Desa
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
Terkini
-
Ramalan Zodiak Cancer dkk 2 November 2025: Info Lengkap Asmara, Karier, dan Keuangan
-
Indonesia Darurat Bullying 2025: Satu Sekolah di Bandung Temukan Solusi Brilian!
-
Hana Malasan Umur Berapa? Resmi Dilamar Sean Gelael yang Lebih Muda
-
5 Rekomendasi Tinted Lip Balm untuk Bibir Gelap, Harga di Bawah Rp50 Ribu
-
Akses ke IKN Makin Mudah, Ada Layanan Shuttle Langsung dari Bandara Sepinggan!
-
7 Serum Viva untuk Memudarkan Flek Hitam, Harga Murah Mulai Rp20 Ribuan
-
Cara Hitung Hari Baik Pernikahan Menurut Primbon Jawa
-
5 Skincare dengan Kandungan Alpha Arbutin, Bikin Flek Hitam Cepat Pudar
-
Filosofi Pengantin di Secangkir Kopi: Kisah Unik di Balik Anak Daro dari Roemah Koffie
-
Kalender Jawa Weton 2 November 2025: Watak Minggu Pon, Rezeki, dan Jodoh Menurut Primbon