Suara.com - Peluang kerja di tengah pandemi seperti sekarang ini memang menurun dan orang cenderung akan menerima pekerjaan apa pun demi bertahan hidup. Tapi mirisnya, ada pihak yang memanfaat kondisi ini.
Belum lama ini pria bernama Nazir menemukan info loker (lowongan pekerjaan) dengan upah yang tidak masuk akal. Padahal perusahaan itu menginginkan karyawan dengan pengalaman lebih dari tiga tahun.
Dilansir World of Buzz, Nazir awalnya sedang mencari info loker di situs linkedin sebelum menemukan loker tersebut. Dituliskan di sana bahwa perusahaan itu membutuhkan tenaga desain grafis berpengalaman.
Tapi Nazir lantas mendapati bahwa upah yang ditawarkan perusahaan tersebut tidak masuk akal. Desain grafis di sana upahnya bukan uang melainkan eksposure pengalaman kerja bersama start-up baru.
Perusahaan yang tidak disebutkan namanya itu menjelaskan bahwa pihaknya belum mendapat pemasukan dari bisnis yang mereka jalankan. Sehingga belum bisa menggaji karyawan dengan uang.
Rincian upah ini lantas membuat Nazir geram dan membagikan info loker tersebut di akun Twitter miliknya, @ahmdnazrafq. Seketika unggahan itu menuai komentar keras dari warganet.
"Tidak di sangka di linkedin juga ada lowongan pekerjaan semacam ini," ujar waganet kecewa.
"Singkatnya, dia menari anak magang yang berpengalaman," tutur yang lain.
"Bisnis ini belum menghasilkan pendapatan, yang secara harfiah berarti tidak ada nama sama sekali. Eksposur apa yang mereka jual? Persetan dengan pengalaman minimal 3 tahun," kata lainnya tidak habis pikir.
Baca Juga: Jaringan Peredaran Narkoba Dibongkar, Pelaku Tergiur Upah hingga Rp 20 Juta
"Seharusnya mereka tidak menuntut pengalaman ketika perusahaan itu sendiri belum didirikan. Sepertinya pendiri perusahaan ini hanya ingin memanfaatkan waktu dan keterampilan kamu tanpa mengeluarkan biaya apa pun," pungkas yang lain.
Nazir sendiri mengaku sempat mencari tahu lebih jauh tentang lowongan pekerjaan tersebut tapi semuanya sudah dihapus dari situs web. Ia menduga perusahaan tersebut benar-benar ingin memanfaatkan orang saja.
"Ini mungkin untuk menghemat biaya, untuk memenuhi target tertentu, atau mungkin mereka pernah memiliki reputasi yang buruk di masa lalu, seperti misalnya, menggunakan magang untuk keuntungan mereka," jelas Nazir.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Terpesona Talenta Generasi Muda, Addie MS Gaet Cicit WR Supratman Dalam Konser Simfoni
-
Tren Baru Asuransi: Program Loyalitas Jadi Daya Tarik, Tawarkan Medical Check-up Gratis
-
Rahasia Cari Tiket Pesawat Murah: Trik Jitu Menggunakan Google Flights
-
6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
-
10 Produk Makeup Musim Semi 2025 yang Akan Mengubah Riasan Anda
-
5 Destinasi yang Wajib Dikunjungi: Pengalaman Budaya Internasional yang Mengubah Hidup
-
Situs dan Data yang Diretas Hacker Bjorka: Alamat Pejabat hingga KPU Jadi Korban
-
Hacker "Bjorka" Asal Mana? Diduga Sudah Ditangkap Polisi, Sempat Dikira Orang Polandia
-
Liburan Mewah Kini Milik Semua: Cruise Rp1 ke Mediterania? Ini Caranya!
-
Karya dan Ide Siswa SMA Indonesia yang Menginspirasi, Dari Sains Hingga Seni Kreatif