Suara.com - Pengelola keuangan keluarga umumnya dilakukan oleh istri. Sekalipun suami ikut turut andil, perempuan dinilai tetap harus bisa mengatur keuangan baik untuk dirinya sendiri maupun keluarga. Hal tersebut berlaku baik untuk perempuan karir ataupun ibu rumah tangga.
"Meskipun perempuan karir ataupun ibu rumah tangga di rumah memang harus pandai mengatur keuangan. Dalam artian kalau misalnya yang ada di rumah sebagai ibu rumah tangga harus bisa mengatur keuangan keluarga karena suami bekerja," kata Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Susana Indah Kris dalam webinar 'Saya Perempuan Tangguh Indonesia', Kamis (22/4/2021).
Mengatur keuangan keluarga bukan sekadar memenuhi kebutuhan harian di rumah. Menurut Indah, sebagai istri juga harus bisa menyisihkan sebagian uang bulanan untuk kepentingan masa depan. Seperti dana darurat, pendidikan anak, juga masa tua untuk hidup lebih baik.
Tidak ada patokan besaran uang yang harus disisihkan. Indah mengatakan, berapa pun yang disisihkan terpenting adalah rutin melakukannya.
"Kemudian kalau masih ada sisa itu bisa untuk investasi. Jadi memang harus disisihkan. Kalau saya biasanya dibagi jadi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Jadi itu memang harus diatur, kita harus belajar," ucapnya.
Pembagian jangka waktu itu pada akhirnya bisa menentukan tempat untuk menyimpan uang yang disisihkan tersebut. Indah mencontohkan, untuk jangka pendek bisa disumpan pada tabungan deposito. Sementara untuk jangka panjang bisa disimpan dalam bentuk aset barang atau tabungan saham.
Tak Harus menunggu hingga berumah tangga, Indah menyarankan, kebiasaan menyisihkan uang sebaiknya dilakukan perempuan sejak sebelum menikah. Sehingga uang tidak hanya habis untuk membeli barang keinginan bukan kebutuhan, misalnya baju, tas, dan sepatu.
"Kalau dulu Ibu saya selalu bilang, nggak bisa melulu beli tas, sepatu. Harus wajib beli rumah. Meskipun perempuan nanti menikah, itu hal yang lain," ucapnya.
Sehingga saat sudah menikah, perempuan akan terbiasa dalam pengelolaan keuangan dan menyisihkan uang. Selanjutnya, kebiasaan itu bisa ditularkan kepada anak-anak.
"Apalagi saya di perbankan, tentu harus menularkan ke anak-anak, saudara-saudara, ke lingkungan sekitar," ucapnya.
Baca Juga: 6 Tips Mengelola Keuangan Bagi Pasangan Muda
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow