Suara.com - Kegiatan pariwisata di berbagai daerah di Indonesia mulai meningkat. Bahkan Bali menjadi salah satu fokus utama pemerintah untuk mengaktivasi lagi industri pariwisata Tanah Air.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, kunjungan wisatawan lokal di Bali telah lebih meningkat dibandingkan pada periode Januari 2021.
"Di bulan Januari, tingkat kunjungan wisatawan di Bali perhari pada level rata-rata 2.200-2.500. Dan per hari ini bisa mencapai angka 4.000 sampai 4.500 rata-ratanya," ungkap Sandi dalam media breafing di Kantor Kemenparekraf, Jakarta, Selasa (27/4/2021).
Menurutnya, kenaikan jumlah pengunjung itu menjadi capaian baik karena seiring dengan kepatuhan protokol kesehatan yang menghadirkan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung.
"Sehingga rasa percaya dari para wisatawan nusantara bisa kita pupuk kembali dan mulai berkegiatan dan juga bermobilitas di Bali," imbuh Sandi.
Selain Bali, geliat pariwisata juga mulai terjadi di Yogyakarta dan Sumatera Barat. Sandi menyampaikan bahwa tingkat hunian hotel telah mulai meningkat di Yogyakarta.
Juga persiapan dalam melakukan berbagai event sudah mulai dilakukan. Hal serupa juga terjadi di Sumatera Barat, di mana geliat dan peningkatan dari kunjungan sudah mulai terjadi.
"Ini adalah capaian yang cukup menggembirakan dalam empat bulan pertama (menjabat sebagai Menparekraf). Tapi tetap kita harus waspada karena itu ada di tengah-tengah pandemi," terang Sandi.
Belajar dari lonjakan kasus positif Covid-19 yang terjadi di India saat ini, Sandi mengingatkan agar masyarakat tidak berkerumun saat melakukan wisata. Ia berharap, lonjakan kasus positi pasca lebaran tak terjadi lagi seperti tahun lalu.
Baca Juga: Hak Paten Produk dan Merek Bakal Bisa Jadi Jaminan Pembiayaan Perbankan
"Kewaspadaan kita harus semakin ditingkatkan. Karena belajar dari kasus di India, di mana diawali sebuah prosesi yang yang menimbulkan kerumunan dan tentunya menimbulkan potensi risiko luar biasa."
"Akhirnya berakibat sangat dahsyat dari segi peningkatan penularan covid-19 dan ketidakmampuan fasilitas kesehatan untuk menangani. Jangan sampai ini terjadi di Indonesia, oleh karena itu kita harus eling dan waspada," tutur Sandi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
6 Rekomendasi Parfum Miniso Terbaik untuk Kado Natal
-
Food Street Baru di Aeon Pakuwon Mall Suguhkan Sushi Geprek dan Menu Spicy Fusion yang Bikin Nagih!
-
Fashion Paling Diburu untuk Liburan Akhir Tahun di Musim Hujan, Ada 2 Item Terlaris
-
Elegan di Ujung Tahun: Intip Jade Series Terbaru dari Merche yang Wajib Dimiliki!
-
5 Inspirasi OOTD Natal ala Shandy Aulia, Tampil Anggun dan Sophisticated
-
7 Rekomendasi Warna Lipstik yang Cocok Dipakai Natalan di Gereja
-
5 Parfum Pria Wangi Tahan Lama hingga 24 Jam, Cocok untuk Acara Natal
-
7 Moisturizer Terbaik untuk Flek Hitam Usia 60 Tahun ke Atas
-
5 Sheet Mask yang Instan Mencerahkan Wajah, Cocok Dipakai Sebelum Natal
-
7 Tempat Wisata Hidden Gem di Temanggung: Pesona, Lokasi, dan Harga Tiket