Suara.com - Pangeran Harry membandingkan isu rasisme yang dialami Meghan Markle dengan pengalaman sang ibu Putri Diana saat menjalin hubungan dengan Fayed.
Ia takut sejarah terulang kembali ketika ibunya "dikejar hingga meninggal saat dia menjalin hubungan dengan seseorang yang tidak berkulit putih".
Dilansir dari Duke of Sussex menyoroti kesamaan antara pengalamannya dan pengalaman Duchess of Sussex dengan media dan pengalaman ibunya saat berbicara dengan Oprah Winfrey untuk serial doku Apple TV + baru berjudul: The Me You Cann't See.
Selama wawancara, Harry berbicara terus terang tentang alasan mereka mundur keluarga kerajaan.
Menurut Harry, salah satu alasan utama dia dan Meghan memutuskan untuk pergi adalah pelecehan terus-menerus oleh media. Ia mengatakan bahwa media sering menerbitkan cerita tentang bangsawan, yang setengah kulit hitam, dengan nada rasial.
"Dalam delapan hari pertama hubungan kami dipublikasikan dengan, 'Gadis Harry hampir langsung keluar dari Compton.' Dan DNA eksotisnya akan menebalkan darah bangsawan," kenang Harry.
"Kami akan diikuti, difoto, dikejar, dilecehkan."
Situasi stres, yang diakui Harry diperburuk oleh media sosial, berdampak pada Meghan. Bahkan, Meghan mengungkapkan kepada suaminya bahwa dia mulai memiliki pikiran untuk bunuh diri saat hamil enam bulan dengan anak pertama mereka, Archie.
Pria berusia 36 tahun itu kemudian menuduh bahwa pengawasan yang terus-menerus dan intens terhadap pasangan tersebut, terutama Meghan, tidak akan berakhir "sampai dia meninggal.
Baca Juga: Pangeran Harry Blak-blakan Soal Foto Syur, Singgung Gangguan Mental
Hal itu menurut Harry persis seperti dialami ibunya sendiri dalam hubungannya dengan pacarnya, produser film Mesir Dodi. Al Fayed.
“Sejarah terulang kembali. Ibuku dikejar sampai mati saat dia menjalin hubungan dengan seseorang yang bukan kulit putih, "kata Harry kepada Winfrey.
“Dan sekarang lihat apa yang terjadi. Anda ingin berbicara tentang sejarah yang berulang, mereka tidak akan berhenti sampai dia meninggal. ”
Penyesalan terbesar yang dilakukan oleh Harry adalah karena ia tidak mengambil lebih banyak sikap ketika hubunganya dengan istrinya dirundung berbagai isu termasuk rasisme.
Terlepas dari masalah kesehatan mental Meghan, Harry juga mengatakan bahwa keluarganya awalnya menolak permintaan mereka untuk mundur dari peran mereka sebagai bangsawan yang bekerja, dengan Duke mencatat bahwa "tidak ada pilihan untuk pergi".
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
5 Rekomendasi Bedak Viva untuk Natalan di Gereja, Awet Seharian!
-
6 Rekomendasi Parfum Miniso Terbaik untuk Kado Natal
-
Food Street Baru di Aeon Pakuwon Mall Suguhkan Sushi Geprek dan Menu Spicy Fusion yang Bikin Nagih!
-
Fashion Paling Diburu untuk Liburan Akhir Tahun di Musim Hujan, Ada 2 Item Terlaris
-
Elegan di Ujung Tahun: Intip Jade Series Terbaru dari Merche yang Wajib Dimiliki!
-
5 Inspirasi OOTD Natal ala Shandy Aulia, Tampil Anggun dan Sophisticated
-
7 Rekomendasi Warna Lipstik yang Cocok Dipakai Natalan di Gereja
-
5 Parfum Pria Wangi Tahan Lama hingga 24 Jam, Cocok untuk Acara Natal
-
7 Moisturizer Terbaik untuk Flek Hitam Usia 60 Tahun ke Atas
-
5 Sheet Mask yang Instan Mencerahkan Wajah, Cocok Dipakai Sebelum Natal