Suara.com - Pangeran Harry, Duke of Sussex, berbicara tentang rasa sakit dan penderitaan genetik yang menurutnya diturunkan dalam keluarganya dalam episode podcast "Armchair Expert" baru-baru ini.
Suami dari Meghan Markle ini mengatakan kepada host podcast, Dax Shepard dan Monica Padman, bahwa ia ingin memastikan siklus trauma tersebut berhenti pada dirinya.
"Saya pikir kita tidak harus menyalahkan atau menuduh siapa pun, tetapi yang pasti, dalam hal mengasuh anak jika saya pernah mengalami suatu bentuk rasa sakit atau penderitaan akibat rasa sakit, atau penderitaan yang mungkin dialami ayah atau kedua orang tua saya... Saya akan memastikan saya memutus siklus itu agar saya tidak menurunkannya," katanya.
Menurut Insider, trauma memang dapat diturunkan dengan berbagai cara, misalnya dari cara orangtua membesarkan anaknya hingga ekspresi kode genetik.
Meski pengalaman traumatis tidak dapat mengubah DNA, pengalaman tersebut dapat 'menghidupkan' dan 'mematikan' gen, dan efek tersebut dapat menurun ke generasi selanjutnya.
Trauma dapat mengubah ekspersi gen lintas generasi
Berdasarkan ilmu pewarisan epigenetik, apa yang Anda makan, tempat tinggal Anda, dan stres yang Anda alami, semuanya dapat memicu perubahan pada generasi selanjutnya.
Epigenetik mengacu pada pengaruh faktor lingkungan terhadap ekspresi gen. Para ilmuwan sekarang mempelajari manusia dan hewan untuk menentukan bagaimana pengaruh epigenetik dapat diturunkan melalui beberapa generasi.
Dalam sebuah penelitian terhadap tikus yang dipisahkan dari induknya, efek trauma dari kejadian tersebut dapat diamati dalam perilaku keturunan lima generasi. Tikus tersebut bertindak depresi, antisosial, dan mengambil lebih banyak risiko.
Baca Juga: Mobil Terbalik Akibat Diseruduk Avanza, Sopir Fortuner Trauma
Mempelajari trauma pada manusia lebih rumit, tetapi para peneliti telah menganalisis keturunan tentara yang ditahan di basecamp tahanan selama Perang Saudara Amerika Serikat.
Hasilnya menunjukkan anak laki-laki tahanan perang memiliki tingkat kematian 11 persen lebih tinggi daripada keturunan laki-laki dari veteran yang bukan Perang Saudara.
Meski trauma keluarga kerajaan tidak melibatkan faktor lingkungan yang ekstrim seperti kepadatan penduduk dan kekurangan gizi, Pangeran Harry mengatakan dia bertekad untuk mengatasi rasa sakit dan penderitaan yang telah diturunkan.
"Kita sebagai orang tua harus melakukan yang terbaik untuk mencoba dan berkata, 'Kau tahu, itu terjadi padaku, aku akan memastikan itu tidak terjadi padamu'," pungkas sang Pangeran di podcast.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!