Suara.com - Produktivitas kerap dikaitkan dengan kemampuan multitasking saat bekerja. Namun, benarkah kedua hal tersebut berhubungan?
Ya, tuntutan untuk melakukan multitasking mungkin pernah dialami oleh sebagian besar orang. Saat mengerjakan tugas wajib dari kantor, seseorang bisa melakukan satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain secara bersamaan.
Hal inilah yang dinamakan multitasking. Tapi perlu nggak sih seseorang melakukan multitasking?
Diungkap oleh Mentor Satu Persen Nathalia Cristy Tewal, S.Psi, dirinya mengatakan jika melakukan multitasking sama saja dengan robot.
“Mungkin keren di mata orang lain, tapi kita ini manusia lho bukan robot,” ungkapnya dalam acara How To Boost Our Productivity beberapa waktu lalu.
Meski melakukan multitasking perlu kemampuan khusus, namun saat mengerjakan harus fokus kepada satu tugas. Karenanya ini bisa memberikan hasil yang maksimal dan berkualitas.
“Coba kerjakan dengan fokus di satu pekerjaan. Kalau kita tidak bisa ke pekerjaan lain, kerjakan satu tugas semaksimal mungkin,” katanya lebih lanjut.
Kata Nathalia Cristy, lebih baik jangan memikirkan tugas lain jika satu tugas belum selesai. Lebih baik, lanjut dia, jika satu pekerjaan sudah selesai baru bisa pindah ke pekerjaan lain.
Multitasking dianggap sebagai cara yang bagus dalam meningkatkan produktivitas dan kemampuan. Padahal jika banyak pekerjaan yang dilakukan namun hasil minimal, tentu saja bukan hal yang baik.
Baca Juga: Jangan Asal Kerja, Ini Cara Meningkatkan Produktivitas Sehari-hari
“Kalau misal multitasking secara keseluruhan tapi kualitasnya nggak ada, ya sama saja bohong,” jelasnya.
Bila multitasking dilakukan karena keadaan, dikatakan bisa bahaya bagi kualitas dalam bekerja.
“Itu bahaya kalau dilakukan karena keadaan. Jadi balik lagi nih, kuantitas ada tapi hasilnya nggak maksimal,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Ulasan Buku Timeboxing: Atur Waktu di Era Digital Biar Hidup Nggak Chaos
-
Statistik Miris Produktivitas Gol Timnas Indonesia Era Kluivert, Ketolong Penalti
-
Kritik Bank Dunia ke BUMN: Jago Dominasi Tapi Produktivitasnya Kalah Sama Swasta!
-
Pemda Berperan Penting Dukung Produktivitas Nasional, Tegas Mendagri
-
4 Rekomendasi Tablet Rp1 Jutaan dengan Prosesor Snapdragon, Sat Set untuk Multitasking
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Dari Hobi Jadi Profesi: Cara Wonder Voice of Indonesia Cetak Talenta Voice Over Profesional
-
Catat, Ini 7 Titik Tubuh yang Perlu Disemprot Parfum agar Wangi Seharian
-
Specs Coanda vs Ortuseight Hyperblast 2.0, Duel Sepatu Lari Lokal Rekomendasi Dokter Tirta
-
Kalender Jawa 28 Oktober 2025 Selasa Pon: Mengungkap Sifat dan Peruntungan Weton Lainnya
-
5 Cushion Minim Oksidasi dan Cocok untuk Kulit Berminyak, Bye-Bye Wajah Kusam!
-
Bikin Negara Minta Maaf, Siapa MC Radio Televisyen Malaysia yang Salah sebut Prabowo jadi Jokowi?
-
Pendidikan Humaniora Digital: Menjaga Keseimbangan Teknologi dan Nilai Kemanusiaan di Era Modern
-
7 Matcha Powder Terbaik untuk Bikin Latte di Rumah: Rasa Lezat, Lebih Hemat
-
Terinspirasi dari Ruang Ganti Atlet Tenis, Lacoste Ubah Runway Jadi Panggung Atletik yang Elegan
-
Biodata dan Agama Rinaldi Nurpratama, Kakak Raisa Punya Karier Mentereng