Suara.com - Perayaan Idul Adha kali ini jatuh pada Selasa (19/7/2021). Idul Adha yang kian dekat membuat sejumlah hewan kurban seperti sapi, kambing maupun kerbau siap didistribusikan untuk dipotong.
Namun rupanya, Idul Adha tahun ini diwarnai dengan defisit daging kurban. Peneliti Institute For Demographic and Poverty Studies (IDEAS), Askar Muhammad mengatakan sembilan dari sepuluh wilayah defisit daging kurban terbesar berada di pulau Jawa pada momen Idul Adha tahun ini.
“Sembilan dari sepuluh daerah paling defisit daging kurban tersebut didominasi oleh daerah pedesaan Jawa, satu daerah yang berada di luar Jawa yaitu Kabupaten Bone dengan defisit sebesar 1.070 ton,” kata Askar dalam rilis pers bertajuk ‘Ekonomi Kurban 2021’.
Wilayah tersebut yaitu Garut (-1.96 ribu ton), Cianjur (-1.91 ribu ton), Brebes (-1.62 ribu ton), Grobogan (-1.33 ribu Ton), Jember (-1.3 ribu ton), Pamekasan (-1.24 ribu ton), Probolinggo (-1.13 ribu ton), Cirebon (-1.13 ribu ton), Bangkalan (-1.07 ribu ton).
Menurut Askar, adanya defisit kurban di daerah Jawa disebabkan mustahik atau golongan orang yang berhak menerima zakat lebih banyak dari orang yang berkurban.
Perbedaan signfikan justru terlihat jelas dari wilayah DKI Jakarta. Sebagai kota metropolitan di Pulau Jawa berpotensi menghasilkan 22 ribu ton daging kurban. Sedangkan kebutuhan mustahik di wilayah itu hanya 1.000 ton.
Ini membuat potensi surplus daging kurban mencapai 21 ribu ton. Dari perhitungan IDEAS, selain Jakarta daerah yang berpotensi mengalami surplus daging kurban adalah Bogor Raya, Depok dan Bekasi Raya (11 ribu ton), Bandung Raya (6 ribu ton), Tangerang Raya (5 ribu ton), dan Surabaya Raya (5 ribu ton).
Askar menambahkan bahwa kesenjangan antara potensi dan kebutuhan daging kurban ini menimbulkan potensi distribusi kurban yang tidak merata. Pada kesempatan yang sama Ketua Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa 2021 Ahmad Faqih Syarafaddin mengatakan, sejak tahun 1994 lembaganya telah melakukan program distribusi hewan kurban dari daerah surplus ke daerah defisit.
Tahun ini Dompet Dhuafa menargetkan kenaikan penghimpunan kurban THK sebesar 20 persen dibandingkan penghimpunan pada 2020. Jumlah tersebut setara dengan 52.480 ekor hewan kurban yang berupa domba dan kambing.
Baca Juga: Jelang Iduladha, Jokowi Beli Sapi 800 Kg Milik Guru Asal Sleman
“Kami tetap optimis dengan target yang telah disepakati, apalagi kebutuhan pemerataan distribusi kurban sangat urgent terutama pada masa pandemi ini,” tutup Faqih.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
5 Sepatu dengan Desain Klasik dan Timeless, Nyaman Maksimal untuk Jalan Kaki
-
5 Bentuk Kacamata yang Cocok untuk Wajah Bulat, Bikin Lebih Tirus dan Tegas
-
Cuma Rp25 Ribuan, 7 Pilihan Lipstik Purbasari untuk Usia 40 Tahun dengan Kulit Sawo Matang
-
Pure Paw Paw untuk Apa Saja? Lebih dari Sekadar Pelembap Bibir, Ini 7 Manfaat Ajaibnya
-
6 Produk Anti Aging Sariayu agar Kulit Kencang dan Cerah, Cocok untuk 40 Tahun ke Atas
-
Urutan 12 Zodiak Paling Rawan Selingkuh, Siapa yang Hobi Permainkan Hati?
-
Apakah Tinted Sunscreen Bisa Memudarkan Flek Hitam? Cek 5 Pilihan yang Murah dan Bagus
-
Sosok Zohran Mamdani, Wali Kota Termuda dan Muslim Pertama dalam Sejarah New York
-
5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
-
Profil dan Pendidikan Gusti Purbaya, Kukuhkan Diri sebagai Raja Baru Keraton Solo di Usia 22 Tahun