Suara.com - Para atlet akan mendapat buket bunga saat berhasil memboyong medali di Olimpiade Tokyo 2020. Bunga itu menampilkan warna-warna segar yang cocok untuk mengiringi kemenangan mereka.
Tidak asal pilih, buket itu memakai bunga-bunga dengan cerita mendalam. Mereka melambangkan kebangkitan Jepang dari bencana gempa bumi dan tsunami yang dahsyat di tahun 2011.
Bunga-bunga yang digunakan dalam buket tersebut berasal dari tiga wilayah Jepang yang terdampak bencana sangat parah. Apa saja bunga yang dipakai di buket ini? Apa maknanya?
Merangkum NPR dan situs resmi Olympics.com, berikut ulasan makna menyentuh dari masing-masing bunga di buket para juara Olimpiade Tokyo 2020.
1. Bunga Matahari dari Miyagi
Miyagi menjadi salah satu prefektur yang cukup parah saat bencana tsunai yang terjadi 10 tahun lalu. Saat itu ada sekitar 10.000 orang tewas dan hilang di prefektur ini.
Penyelenggara Olimpiade mengatakan bahwa setiap tahun orangtua menanam bunga matahari di lereng bukit di Miyagi untuk mengenang anak-anak mereka yang hilang.
"Bunga matahari dari Miyagi mencerminkan kenangan orang-orang yang terkena dampak bencana," jelas Panitia Penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo melansir NPR, Kamis (29/7/2021).
2. Bunga Gentians dari Iwate
Baca Juga: Tundukan Pemain Jepang, Anthony Ginting Melaju ke Perempat Final
Prefektur Iwate merupakan penyumbang terbesar bunga gentians di Jepang. Wilayah yang terletak di sebelah utara Miiyadi ini sudah menanam gentian sejak tahun 1960-an.
Alasan bunga ini dipilih sebagai elemen buket Olimpiade Tokyo 2020 juga karena Iwate menjadi wilayah yang terdampak bencana tahun 2011. Daerah pesisir ini dihantam ombak besar saat itu.
3. Eustomas dari Fukushima
Fukushima sempat dihantam sejumlah bencana dalam beberapa tahun terakhir. Selain gempa dan tsunami, daerah ini juga mengalami bencana nuklir yang memaksa warganya mengungsi.
Fukushima pun dianggap tidak mungkin bisa ditanami bunga, tapi sebuah organisasi nirlaba mulai mencoba membudidayakan eustomas di sana.
Usaha ini dilakukan sebagai upaya memulai ekonomi dan pemulihan wilayah. Ternyata percobaan tersebut berhasil dan eustomas telah berkembang di Fukushima selama bertahun-tahun sejak bencana.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
Viral Bedak Jadul Pakai Bahan Sulfur, Apa Manfaatnya untuk Wajah? Ini Kata Dokter Kulit
-
Berkaca dari Kasus Melda Safitri, Bagaimana Aturan Gaji PPPK yang Bercerai?
-
Biodata dan Pendidikan Najeela Shihab: Kakak Najwa Shihab, Pendiri Sekolah Cikal
-
Arti Istilah 'Six Seven' di Kalangan Gen Z, Lagi Viral di TikTok!
-
5 Rekomendasi Eau de Parfum Careso yang Paling Wangi dan Meninggalkan Jejak, Harga Rp100 Ribuan
-
5 Cushion Terlaris di Shopee untuk Menutupi Flek Hitam, Hasil Flawless!
-
Benarkah Pakaian Impor Bekas dari Orang Mati? Begini Fakta dan Asal-Usul Baplres Baju Thrifting
-
Tak Sengaja Pakai Sunscreen Kedaluwarsa, Aman atau Tidak? Begini Penjelasannya
-
Mengintip 71 Merek Tas Mewah Sandra Dewi yang Disita, Teridentifikasi Tak Ada yang KW!
-
Pekerjaan Violentina Kaif, Istri Baru Andrew Andika yang Jadi Sorotan Publik