Suara.com - Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan telah menyebabkan dampak luar biasa besar, termasuk pada sistem kesehatan dan sendi-sendi perekonomian.
Tapi bagi pengusahan sekaligus founder merek fesyen lokal Nzinga, Tanto Tranggono, pandemi bukanlah rintangan untuk memulai bisnis.
Kata Tranggono, penting bagi masyarakat yang ingin memulai bisnis untuk menangkap peluang di masa pandemi Covid-19, dengan cara mencermati perubahan gaya beli masyarakat.
Apalagi masyarakat saat ini, khususnya yang tinggal di perkotaan, sudah banyak membeli kebutuhan secara online, termasuk kebutuhan sandang seperti pakaian.
Ia melanjutkan, ini dilakukan karena belanja secara online lebih aman dan terhindar dari penyebaran Covid-19.
Selain mencegah terjadinya penularan Covid-19, belanja online juga lebih banyak menawarkan kemudahan karena tidak perlu mengeluarkan ongkos menuju toko, serta tanpa harus mengeluarkan tenaga yang banyak.
Sebagai pedagang yang telah lama berkecimpung di platform digital, Tranggono juga yakin belanja online saat ini telah menjadi pilihan utama masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Saya berpengalaman jualan online sejak 2009 dan hasilnya tidak mengecewakan. Apalagi saat pandemi ini, masyarakat banyak beralih yang dulu harus pergi ke toko kini tingga duduk, aktifkan ponsel dan langsung pesan,” kata Tanto Tranggono dalam keterangan tertulisnya, Kamis (5/8/2021).
Baginya, go digital merupakan sebuah keharusan untuk pelaku usaha, agar usaha yang telah dibangun tetap eksis di masyarakat.
Baca Juga: Ngenes! Tak Kuat Beli Beras, Tukang Sound System di Semarang Ini Jual Semua Asetnya
Selain menyesuaikan platform jualan, kata Tranggono, penting juga untuk menyesuaikan harga. Apalagi di masa 'serba sulit' seperti saat ini, di mana harga yang dipatok baiknya tidak terlalu mahal dan terjangkau masyarakat.
"Untuk produk Nzinga, harga yang dibanderol mulai dari Rp49.000 hingga Rp200.000."
Tak hanya harga, urusan kualitas juga jangan main-main dan harus diperhatikan. Ia melanjukan, kualitas produk fesyen umumnya berkaitan dengan bahan yang digunakan, yang harus berkualitas impor.
Terakhir, ia mengungkap produk yang dijualnya dapat dijual kembali oleh pelaku UMKM sehingga dapat membantu keberlangsungan UMKM Tanah Air.
"Saya mendukung program pemerintah mengembangkan UMKM di masa pandemi ini karena mereka sangat pentingkemajuan ekonomi indonesia," tandasnya,
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow