Suara.com - Batik diidentikkan sebagai kain tradisional Nusantara yang banyak ditemui di berbagai wilayah Indonesia, seperti Pekalongan, Solo, Yogyakarta, Madura, Tasikmalaya, dan Cirebon.
Mengutip laman Indonesia.go.id, setidaknya ada 23 provinsi di Indonesia yang memiliki batik dengan corak khas sendiri.
Batik sendiri dibuat secara khusus dengan menuliskan atau menerakan cairan malam pada kain, kemudian diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan suatu daerah.
Namun belakangan, mulai banyak beredar batik cap dan batik print. Sayangnya, banyak masyarakat yang tidak bisa membedakan antara batik asli yang diproduksi menggunakan malam, dengan batik cap atau print.
Melihat fenomena ini, enam mahasiswa dari tiga perguruan tinggi di Jawa Tengah menciptakan aplikasi Naratik yang bisa membantu masyarakat untuk membedakan berbagai jenis batik berdasarkan dari proses pembuatannya.
Ketua Tim Pencipta Naratik, Farrel Athaillah Putra, dalam siaran pers yang dikutip dari Antara, mengatakan bahwa aplikasi di bidang industri batik tersebut memadukan kearifan lokal dengan kecerdasan buatan.
Selain Farrel, ada tiga rekannya dari Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, yakni Dwi Anggun Cahyati Jamil, Suhaili Faruq, dan Briliantino Abhista Prabandanu.
Tim aplikasi Naratik juga diperkuat oleh Firsta Adi Pradana dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dan Riqqah Fadiyah Alya dari Institut Teknologi Telkom Purwokerto.
Menurut dia, ide penciptaan Naratik bermula dari permasalahan yang dihadapi masyarakat yang masih terbatas pengetahuannya tentang motif-motif batik.
"Masih banyak yang belum bisa membedakan antara batik tulis, cap, dan cetak," katanya.
Baca Juga: Keren, Saat Masyarakat Namibia Belajar Bikin Batik Bareng Orang Indonesia
Karena ketidaktahuan masyarakat, pada akhirnya marak terjadi penipuan harga antara batik tulis dan cetak yang berakibat terhadap penurunan kepercayaan konsumen.
Kecerdasan buatan dalam aplikasi ini, lanjut dia, mampu mengklasifikasikan keaslian batik, termasuk informasi dan sejarah tentang berbagai motif batik.
Aplikasi ini, kata dia, juga memiliki informasi tentang toko yang menjual kain batik dengan motif yang diinginkan.
Cara penggunaan aplikasi ini pun sangat mudah, yaitu cukup mengakses motif yang ingin diketahui informasinya melalui kamera telepon seluler yang sudah dipasang aplikasi Naratik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
Terkini
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow
-
5 Rekomendasi Body Lotion Mengandung AHA dan BHA untuk Memutihkan Kulit
-
5 Rekomendasi Lipstik Matte untuk Bibir Kering Usia 40 Tahun ke Atas
-
Dari Wellness hingga Kuliner Viral: Panduan Lengkap Menikmati Kemeriahan di Bulan November