Suara.com - Kesenian Indonesia memiliki berbagai ragam dan bentuk, yang bukan tidak mungkin dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa lain, termasuk bang Arab. Bahkan, kesenian Indonesia disebut memiliki hubungan dengan budaya Arab. Benarkah demikian?
Menurut Kurator Komunitas Salihara Art Center Ayu Utami, memang ada relasi antara kesusasteraan dan pemikiran Arab dengan Indonesia.
“Khazanah kebahasaan dan kesusastraan Arab menyebar ke penjuru dunia bersamaan dengan penyebaran agama Islam sejak pertengahan abad ke-7 masehi. Dari satu perspektif, agama Islam dan bahasa Arab tidak bisa dipisahkan. Tapi, dari perspektif lain, keduanya tidak selamanya melekat. Ada kompleksitas, khazanah dan kekayaan pemikiran yang tumbuh melalui proses akulturasi terus menerus ini,” tutur Ayu Utami, dalam siaran pers yang diterima Suara.com.
Karena itulah, Komunitas Salihara kembali menyelenggarakan LIFEs Literature and Ideas Festival (Festival Sastra dan Gagasan) yang ke-9. Tahun ini LIFEs hadir dengan tema Arab Asyiq. Lewat pergelaran LIFEs 2021, Komunitas Salihara Art Center mengajak kita menggali dan merayakan khazanah kekayaan intelektual serta kesusastraan dunia Arab, di luar yang kita ketahui selama ini.
Beragam program seru seperti seminar, pembacaan karya, ceramah dan pentas musik pada 25 September – 02 Oktober 2021 dengan sejumlah penampil yang mewakili ragam tradisi pemikiran Arab di Indonesia.
Ayu Utami mengatakan relasi antara sastra Arab dengan sastra dan kebudayaan di Nusantara bisa ditelusuri dari berbagai jejak historis dari masa lampau sampai hari ini, baik berupa proses penerjemahan ataupun mode interteks yang mendorong kelahiran karya-karya baru.
Sebagai kitab suci yang memiliki berbagai aspek sastrawi tinggi, Alquran memiliki peran yang sangat penting dalam mengukuhkan relasi tersebut. Di dalam perjalanan historis yang panjang itu, akulturasi berlangsung melalui beragam proses sehingga melahirkan penerimaan yang juga beragam dan disesuaikan juga dengan konteks dari zaman ke zaman.
Selama delapan hari, LIFEs 2021 akan mengangkat berbagai tema seputar pengaruh langsung dari tradisi pemikiran dan sastra Arab ke Nusantara. Tema-tema tersebut kemudian diaktualisasikan ke dalam acara-acara mulai dari seri seminar, bincang sastrawan, pembacaan karya, ceramah kunci atau utama, lokakarya kaligrafi, peluncuran buku hingga pentas musik.
Pembukaan LIFEs akan menampilkan acara bertajuk Bintang-Bintang di Bawah Langit Jakarta yang berisi pembacaan karya oleh 4 sastrawan dan 1 komika perempuan. Sejumlah webinar juga akan mengisi agenda LIFEs 2021 ini dengan mengangkat tema-tema kontemporer seperti Identitas Arab dan Wajah Kita; Modernitas Islam di Indonesia: Pers, Novel, Terjemahan; Memanggungkan Sastra Arab: Dari Kasidah hingga Mocoan; Kitab Sufisme Nusantara; serta Klasik Nan Asyik yang akan membahas pemikiran Buya Hamka, Muhammad Radjab dan Ali Audah.
Baca Juga: Gemingnya Sebuah Sendu
Selain itu, LIFEs 2021 juga menampilkan kegiatan bincang-bincang, mulai dari Dapur Kurator; Bincang Tokoh: Pemaknaan Kembali Kearaban dan Keindonesiaan; Bincang Buku Naguib Mahfouz; Writer’s Talk (Bincang Sastrawan) bersama Ibtisam Barakat (Palestina-Amerika Serikat), dan Milton Hatoum (Lebanon-Brasil); Workshop Kaligrafi bersama Bobby Es-Syawal; Pembacaan karya Mustofa Bisri, Zawawi Imron dan Muhammad Rajab (Semasa Kecil di Kampung) oleh tiga seniman teater Indonesia;
Salah satu penampil, komika perempuan Sakdiyah Ma’ruf menyambut hangat kehadiran LIFEs 2021 ini. Ia mengatakan acara ini memberi kesempatan langka bagi kita untuk mengapresiasi budaya dan sastra Arab, serta dinamikanya dari zaman ke zaman.
"Begitu banyak aspek dan elemen menarik dari kebudayaan Arab, termasuk yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Budaya dan sastra Arab yang masuk ke Indonesia adalah kebudayaan yang beradaptasi, dimaknai ulang, mengalami kontekstualisasi, bahkan berkembang seiring laju perkembangan sejarah dan budaya di Indonesia,” ungkap Sakdiyah Ma’ruf.
Bagi Komunitas Salihara sendiri, pergelaran LIFEs 2021 ini menegaskan komitmen untuk menghidupkan kembali dunia seni budaya, setelah cukup terpukul pandemi COVID-19. Pandemi COVID-19 telah menggeser pandangan kita terhadap dunia dan secara signifikan berimbas pada dunia seni. Dengan pertimbangan kebersihan dan keselamatan publik yang kini menjadi prioritas menuju era New Normal, pendekatan terhadap produksi, presentasi dan pameran seni perlu dievaluasi kembali. Berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya, seluruh pergelaran LIFEs 2021 ini dapat diakses dan diapresiasi secara daring. Untuk memperluas
“Komunitas Salihara Art Center berusaha untuk terus menghidupkan kesenian di tengah situasi pandemi. Dengan akses internet yang memadai, peminat seni dan sastra tetap bisa menikmati seni, sekaligus mendukung para seniman Indonesia dalam berkarya. Kita juga paham bahwa seniman menjadi salah satu profesi yang kini kena dampak tak langsung dari COVID-19,” jelas Ayu Utami.
Berita Terkait
-
Muda, Berbudaya, dan Adaptif: Tukar Akar Hadirkan Sastra yang Lebih Inklusif
-
Kisah Akbar, Disabilitas Netra yang Berkelana di Ruang Sastra Tukar Akar
-
Ironi, Sejarah, dan Romantisme di Buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain Ke Roma
-
Ada Kritik Tersembunyi di Balik Tema JILF 2025 'Homeland in Our Bodies'
-
Terinspirasi Puisi Penyair Palestina, JILF 2025 Angkat Tema Homeland in Our Bodies
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Stop Kemerahan! Ini Dia Solusi Eksfoliasi Nyaman untuk Kulit Sensitif
-
Wajib Coba! 5 Body Lotion Terbaik untuk Kulit Cerah Remaja, Harga Mulai Rp10 Ribuan
-
Hari Ibu Tanggal Berapa? Sontek 15 Ide Kado yang Bikin Bunda Nangis Terharu
-
10 Ide Tukar Kado Natal Rp10 Ribu, Lebih Berkesan dari Hadiah Mahal
-
6 Sunscreen dengan Anti-Aging untuk Ibu Rumah Tangga Usia 30 Tahun ke Atas
-
Deodoran Apa yang Gak Bikin Ketiak Hitam? Ini 5 Pilihan yang Layak Dicoba
-
Selain Cokelat, Ini 3 Makanan Sehari-hari yang Bisa Bikin Kita Bahagia
-
Kamu Kapan? Cek Hari Keberuntungan Masing-Masing Zodiak pada 15-21 Desember 2025
-
Rahasia Wajah Awet Muda Ala Eropa: WonderFace, Teknologi Stimulasi Otot yang Akan Booming di 2026
-
Penantian Berakhir! 5 Zodiak Ini Diramal Akan Bertemu Jodoh dan Menikah di Tahun 2026