Suara.com - Salah satu penyakit mematikan yang dapat menyerang hewan adalah penyakit kanker. Kanker pada hewan ini sering terjadi dan berbahaya jika tidak ada penanganan serius. Banyak gejala dan penyebab kanker pada hewan yang tidak dapat diidentifikasi oleh para pemiliknya. Limfoma kucing menjadi penyakit kanker yang menyerang kucing.
Perlu diketahui, limfoma merupakan kanker limfosit atau kanker dalam sel darah putih yang ditemukan di kelenjar getah bening. Fungsi dari sel ini menjadi sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit, infeksi dan tetap menjaga kesehatan kucing tetap optimal.
Melansir laman Cuteness, kucing dapat menjalani kemoterapi sebagai upaya untuk mengurangi dampak limfoma.
Ada beberapa gejala yang perlu diperhatikan jika kucing mengalami limfoma. Oleh sebab itu pemilik kucing perlu untuk mengetahui gejala-gejala limfoma kucing sejak dini agar segera mendapatkan penindakan lebih lanjut.
Limfoma paling umum pada kucing adalah limfoma pada usus. Dalam hal ini, usus menjadi inflitrasi dengan sel limfatik yang dapat mempengaruhi buruk pada kesehatan.
Gejala yang dialami oleh kucing yang sedang mengalami limfoma adalah diare, muntah berturut-turut selama dua atau tiga hari, penurunan berat badan yang drastis, kehilangan nafsu makan dan masih banyak lainnya.
Limfoma kucing ini dapat menyerang sistem kekebalan hampir di seluruh organ tubuh. Limfoma kucing dapat menyerang hidung yang dapat menyebabkan sumbatan sinus, kesulitan bernafas, bersin. Limfoma yang terjadi pada dada dapat menyebabkan batuk dan nafas yang terengah-engah.
Limfoma pada mata juga dapat menurunkan pengelihatan kucing. Limfoma pada ginjal dapat menyebabkan gagal ginjal sedangkan pada kulit dapat menyebabkan ruam dan berbabagi penyakit yang dapat menyerang kulit.
Baca Juga: 5 Tips dan Cara Menaikkan Berat Badan Kucing yang Sehat untuk Si Anabul
Diagnosis Limfoma pada Kucing
Untuk mendiagnosa kucing yang terkena limfoma diperlukannya sampel jaringan. Dokter melakukan aspirasi jarum halus pada ginjal atau kelenjar getah bening yang membesar, usus, maupun cairan pada dada dan kemudian diperiksa lebih lanjut untuk mengetahui penyakit yang dialami oleh kucing. Jika hasilnya tidak meyakinkan, maka dokter akan menjalankan tes biopsi atau bedah pada kucing.
Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Rahasia Wajah Awet Muda Ala Eropa: WonderFace, Teknologi Stimulasi Otot yang Akan Booming di 2026
-
Penantian Berakhir! 5 Zodiak Ini Diramal Akan Bertemu Jodoh dan Menikah di Tahun 2026
-
5 Krim Penghilang Flek Hitam yang Sudah BPOM: Dijamin Aman, Mulai Rp20 Ribuan!
-
4 Pilihan Parfum dengan Aroma Harum Elegan Seperti Pengantin Jawa
-
Liburan Sekolah Anti Bosan: Ada Wahana Se-Adrenalin Ini untuk Anak dan Orang Tua di Bogor!
-
7 Sepatu Lokal Paling Nyaman Selevel Nike Air Max Ori, Harga Mulai Rp300 Ribu
-
Apa Bedanya Hari Ibu di Indonesia dengan Mother's Day? Ternyata Begini Sejarahnya
-
3 Shio Paling Hoki pada Pekan Ketiga 15-21 Desember 2025, Kamu Termasuk?
-
5 Rekomendasi Powder Foundation untuk Menyamarkan Pori dan Flek Hitam
-
Jadwal Libur Akhir Tahun 2025 untuk Karyawan Swasta, Mulai Tanggal Berapa?