Suara.com - Menyambut Hari Batik Nasional 2021, ada banyak hal yang bisa dilakukan. Selain memakai baju batik, Anda juga bisa mengoleksi kain batik.
Bukan rahasia lagi, kain batik yang asli dan berkualitas tinggi dapat bernilai mahal. Tak hanya itu, kain batik juga dapat menjadi investasi.
Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli batik. Salah satunya adalah cara membedakan batik asli dengan batik printing.
Lewat acara peringatan Hari Batik Nasional yang mengusung tema "Batik di Sekitar Kita", Mitra Seni Indonesia mengundang beberapa pakar yang membahas seputar batik.
Sebelum membeli batik, salah satu yang perlu diperhatikan adalah soal keaslian. Pasalnya, batik printing tidak bisa disebut sebagai batik asli Indonesia.
Menurut Nita Kenzo, pendiri Galeri Batik Jawa Indigo, batik khas Indonesia terdiri dari batik tulis, batik cap, atau kombinasi keduanya.
Untuk membedakan batik tulis dan cap dari batik printing, ada beberapa hal yang bisa diperhatikan.
Pertama, batik tulis atau batik cap cenderung memiliki bau lilin malam yang digunakan untuk membuat batik. Namun, batik printing tidak punya aroma malam dan hanya aroma tinta.
Kedua, tekstur kain batik tulis cenderung menggunakan kain yang lembut. Sementara batik cap sedikit lebih kasar karena teknik pembuatannya.
Baca Juga: Adu Gaya 10 Artis Pakai Batik, Cocok Jadi Inspirasi di Hari Batik Nasional
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah motif batik. Bentuk motif pada batik tulis biasanya tidak terlalu sempurna karena dibuat dengan tangan.
Sementara pada batik cap, akan terjadi pengulangan motif sehingga hasilnya kurang dinamis.
Terakhir, warna dari batik printing berbeda dengan batik tulis dan cap. Pada batik printing, pewarnaan di kedua sisi kain kurang baik. Warna batik cenderung di satu sisi saja, sementara sisi lainnya lebih muda atau putih.
Jika kesulitan, Anda pun bisa menggunakan aplikasi Batik Analyzer yang dikembangkan Balai Besar Kerajinan Batik untuk mengetahui keaslian batik.
Sementara, Ketua I Himpunan Wastraprema yaitu Neneng Iskandar juga membagikan tips batik yang cocok dikoleksi.
Agar kain batik bisa menjadi investasi, Neneng Iskandar menyarankan kain dengan warna-warna sogan atau warna tradisional. Pilihlah warna yang bersih dan terlihat cerah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
5 Serum Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun, Kulit Jadi Kencang dan Awet Muda
-
4 Zodiak Paling Beruntung Besok 22 November 2025: Dompet Tebal, Asmara Anti Gagal
-
5 Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Guru Nasional 2025, Sarat Makna dan Menggugah Jiwa
-
5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
-
7 Rekomendasi Parfum Wangi Ringan yang Fresh di Indomaret untuk Guru
-
5 Serum Vitamin C untuk Ibu Rumah Tangga, Bye-bye Kusam dan Tanda Penuaan Kulit
-
Lompatan Baru Wisata Jakarta: Destinasi Terintegrasi dari Pantai, Mangrove, hingga Outbound
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
-
OMG Creator Fest 2025, Ruang Kreatif Baru untuk Mendorong Perempuan Muda Berkarya dan Berkarier
-
Wangi Nusantara, Ini 7 Merek Parfum Indonesia yang sedang Naik Daun!