Suara.com - Panjat sosial alias pansos kerap disematkan pada orang-orang yang tenar dengan mencari sensasi.
Psikolog Veronica Adesla mengatakan, pansos menjadi kata dengan konotasi negatif, karena pelaku biasanya mendekati orang lain yang memiliki pengaruh besar, popularitas, kekayaan, hingga privilege lainna dengan cara tidak baik.
Menurut Veronica, alasan seseorang melakukan pansos pun tidak sebatas hanya karena ingin tenar.
“Bisa jadi untuk mencari pengakuan dari lingkungannya, masyarakat, seperti itu. Jadi ada kebutuhan dan kepentingannya. Kalau tidak ada kepentingan yang dituju, biasanya tidak mau pansos. Dan itu ada motivasinya,” ungkapnya, saat dihubungi Suara.com, Jumat (8/10/2021).
Veronica menambahkan, orang yang pansos akan mendekatkan diri dengan orang lain demi status sosialnya. Pendekatan dilakukan pelaku agar dianggap sebagai teman, bahkan masuk ke dalam lingkaran pertemanan orang tersebut.
Bentuk lain panjat sosial yang kini sering terjadi adalah menumpang tenar dengan memanfaatkan situasi dan keadaan.
“Kalau lagi aji mumpung, bisa aja. Karena ada kesempatan di sana. Misal gini, jika kita ada kesempatan, di situ ada timing dan situasi yang pas,” ungkap Veronica.
Meski begitu, Veronica mengatakan tidak semua orang memiliki motif pansos ketika mendekati orang lain dengan pengaruh, kekayaan, dan privilege yang lebih besar.
Ada juga orang yang mendekati karena ingin mendapatkan wawasan, pengalaman, serta ilmu. Motivasi seperti ini menurut Veronica, t idak termasuk sebagai pansos.
Baca Juga: Psikolog Makassar Sebut Ada Kekerasan Seksual Terhadap 3 Anak di Luwu Timur
“Balik lagi motivasinya apa ketika kita ingin dekat dengan orang tertentu. Jadi ini ada dorongan untuk mengembangkan diri pada hal tersebut, yang tentu ada manfaatnya. Saya rasa itu bukan pansos, tapi lebih ke dorongan untuk memperluas pertemanan atau improvement,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Pernah Berada di Fase Sulit, Fuji Mengaku Sempat Konsultasi dengan Psikolog
-
Mudah Marah ke Orang Tua tapi Ramah ke Orang Lain? Begini Kata Psikolog
-
Psikolog Angkat Bicara Soal Gen Z yang Suka Nunda Nikah karena Finansial
-
Jangan Dipendam Sendiri! Pemprov DKI Sediakan Psikolog Gratis 24 Jam untuk Warga Jakarta
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
5 Rekomendasi Bedak Viva untuk Natalan di Gereja, Awet Seharian!
-
6 Rekomendasi Parfum Miniso Terbaik untuk Kado Natal
-
Food Street Baru di Aeon Pakuwon Mall Suguhkan Sushi Geprek dan Menu Spicy Fusion yang Bikin Nagih!
-
Fashion Paling Diburu untuk Liburan Akhir Tahun di Musim Hujan, Ada 2 Item Terlaris
-
Elegan di Ujung Tahun: Intip Jade Series Terbaru dari Merche yang Wajib Dimiliki!
-
5 Inspirasi OOTD Natal ala Shandy Aulia, Tampil Anggun dan Sophisticated
-
7 Rekomendasi Warna Lipstik yang Cocok Dipakai Natalan di Gereja
-
5 Parfum Pria Wangi Tahan Lama hingga 24 Jam, Cocok untuk Acara Natal
-
7 Moisturizer Terbaik untuk Flek Hitam Usia 60 Tahun ke Atas
-
5 Sheet Mask yang Instan Mencerahkan Wajah, Cocok Dipakai Sebelum Natal