Suara.com - Seseorang yang percaya akan cinta umumnya mampu membangun hubungan asmara dengan orang lain. Tentunya dengan harapan bahwa hubungan yang dibina akan berjalan langgeng dan juga sehat.
Akan tetapi, hal berbeda terjadi dengan orang yang sering disakiti. Umumnya mereka takut untuk menjalin hubungan cinta karena adanya trauma. Mereka juga cenderung takut memiliki komitmen.
Hal ini diungkap oleh Psikolog Klinis Dr. Bhavna Barmi, seperti yang dikutip dari Healthshots. Ia mengatakan, orang yang takut komitmen berisiko merusak diri sendiri, salah satunya sulit untuk membangun hubungan jangka panjang.
Agar tidak berkepanjangan, berikut tiga cara untuk mengatasi dari rasa takut komitmen. Apa saja? Berikut paparannya!
1. Tanyakan pada diri sendiri
Hal yang paling penting ketika menghadapi ketakutan adalah dengan mempertanyakan diri Anda sendiri. Mengapa Anda takut dengan komitmen? Apakah hubungan sebelumnya telah memengaruhi Anda sekarang, sehingga tidak ingin membangun hubungan karena trauma disakitin?
Anda perlu mencari penyebab dari rasa takut ini. Hal ini juga diungkap oleh Pakar Hubungan dan juga penulis Single in the City: From Hookups & Heartbreaks to Love & Lifemates: Tales & Tips to Attract Your Perfect Match, Laura Bilotta.
Ia berpendapat, orang yang takut dengan komitmen terjadi karena akibat trauma di masa kanak-kanak. Tak hanya itu, ketakutan ini juga lahir dari hubungan yang sudah dijalani sebelumnya, yang mungkin cukup menyakitkan.
2. Komunikasikan masalah ini dengan pasangan
Ketika Anda takut menjalani komitmen seperti hubungan asmara, itu tidak hanya menyakiti diri Anda sendiri. Akan tetapi juga berdampak bagi pasangan, sehingga pasangan merasa tidak dihargai oleh Anda.
Agar tidak berkepanjangan, Anda perlu komunikasikan masalah ini dengan pasangan. Pastikan bahwa Anda mampu mengungkapkan perasaan yang sebenarnya.
Baca Juga: Anti Ribet! Kamu Cuma Butuh 4 Hal Sederhana Ini untuk Bahagia
Tak hanya itu, cara ini dapat membantu untuk membangun hubungan yang penuh harapan, serta membangun komunikasi yang lebih sehat bersama pasangan.
3. Jangan menghindar dari terapi
Ketika Anda mengalami rasa takut akan komitmen, ini akan menghalangi Anda untuk membangun hubungan jangka panjang.
Namun, jika Anda sudah mengatasi tetapi tidak berubah, jangan ragu untuk mencari terapi terdekat. Tentunya, Anda dapat lakukan terapi ini bareng pasangan maupun ikut sesi individu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Inovasi Kafe Ini Tawarkan Pengalaman Ngopi Premium Ala Gen Z
-
5 Parfum Aroma Teh yang Bikin Hati Adem: Serasa Meditasi Seharian
-
Apa Perbedaan Doa Iftitah Shalat Fardu dan Shalat Sunah? Ini Jawabannya
-
7 Cara Agar Rumah Bebas Nyamuk: Tips Praktis yang Ampuh dan Alami
-
6 Cara Agar Rumah Bebas Tikus: Tips Ampuh dan Mudah Dilakukan
-
5 Rekomendasi Sunscreen Terbaik untuk Kulit Kusam, Harga Terjangkau dari Rp19 Ribuan
-
Jejak Kontroversi Abdul Kadir Karding: Viral Main Domino, Kini Kena Reshuffle
-
Latar Belakang Pendidikan Purbaya Yudhi Sadewa: Bergelar Doktor Ilmu Ekonomi, Gantikan Sri Mulyani
-
Deretan Bisnis Ashanty, Kini Toko Kue Lu'miere Bangkit Lagi
-
Gurita Bisnis Narji Cagur dan Istri, Hidup Makmur Jadi Juragan Sawah