Suara.com - Kain tenun tidak hanya bisa dijadikan hiasan ruangan atau dibiarkan tetap menjadi kain untuk sewaktu-waktu dipakai sebagai rok. Di tangan desainer, kain tenun tetap bisa menjadi bahan untuk membuat pakaian dengan desain menawan.
Namun, lantaran kebanyakan bahan kain tenun berbeda dari kain biasa, tentu proses mendesainnya juga tidak sama. Desainer Hayuning Subadra mengaku, pemakaian kain tenun untuk membuat pakaian memang butuh proses yang lebih sulit.
"Teknik khusus mungkin memperhatikan motif, tanyakan ke penenunnya bagian atas mana, jangan sampai terbalik, jangan sampai ada bagian yang kebuang," kata Adra, sapaan akrabnya, saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.
Bahkan saat memotong kain tenun yang akan digunakan, Adra melakukannya dengan teknik berbeda. Ia mengungkapkan, sebisa mungkin memotong kain tetap dalam bentuk lurus. Walaupun, desain yang dibuatnya berbentuk hotizontal maupun vertikal.
"Jadi nggak ada motong lengan atau leher atau rumbai-rumbai, pola bunga misalnya, di potongannya kalau tenun ya lurus aja supaya tidak ada motif yang terbuang," ujarnya.
Kesulitan lainnya dalam mencari bahan lain yang sesuai dipadupadankan dengan kain tenun.
"Karena tenun bahannya tebal, jadi mencari kombinasi kain mana agar tidak kebanting dengan kain tenun," ucapnya.
Berkesempatan mendesain baju untuk acara penggalangan dana pembangunan Desa Nggela di pulau Flores, Adra membuat 22 pakaian dari bahan tenun asli Nggela. Puluhan pakaian itu kemudian dilelang untuk biaya pembangunan rumah adat di desa tersebut.
Salah satu ciri khas dari tenun Nggela, menurut Adra, kebanyakan motifnya ramai. Sehingga Adra tidak bisa sembarangan dalam memotong kain. Dari pengalaman tersebut, ia bercerita sempat menyarankan para penenun untuk membuat motif baru yang lebih modern.
Baca Juga: Kasus Mayat Terbungkus Kain Putih di Bantaran Kali BKT, 5 Orang Dibekuk Polisi
"Beberapa bulan ini mendampingi mama-mama untuk mengembangkan motif dan mengembangkan produk. Jadi gimana supaya tenun bukan hanya adat warisan nenek moyang, tetapi membuat opsi baru untuk market yang lebih luas. Supaya lebih banyak pendapatannya," katanya.
"Jadi bentuknya lebih modern, lebih banyak warnanya, ada bagian yang polos. Kalau sebelumnya full motif. Sekarang bagaimana kita memposisikan tenunnya supaya bisa jadi baju, jadi enggak sayang kalau dipotong," pungkas Adra.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Temuan 2025: Era Digital Ternyata Bikin Kita Makin Doyan Jajan
-
TMII Sambut Nataru dengan Konser Slank dan Ragam Aktivitas Budaya
-
5 Parfum Lokal Terbaik Wanita Usia 50 Tahun Wangi Elegan, Kado Spesial Hari Ibu
-
Festival Pop Culture jadi Ruang Ekspresi: Nonton Musik, Seni, dan Tari Cukup Satu Tiket
-
Petani Kediri Mulai Pakai Drone, Siap-Siap Menuju Pertanian Berkelanjutan
-
30 Contoh Ucapan Hari Ibu yang Menyentuh Hati: Bisa Dikirim ke Bunda atau Istri
-
6 Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 20 Desember 2025, Rezeki dan Mood Sama-Sama Naik
-
Bank Libur Natal Tanggal Berapa di Desember 2025?
-
5 Pilihan Model Sepatu Kanky yang Nyaman untuk Jalan Santai, Lari, dan Gaya Sehari-hari
-
4 Bedak Terbaik untuk Usia 40-an Hapus Kerutan dan Garis Halus, Cocok Jadi Kado Hari Ibu