Suara.com - Menurunkan berat badan baiknya dilakukan secara bertahap. Selain lebih sehat dan lebih efektif, hal itu juga dilakukan guna mempertahankan berat badan yang ideal.
Menurut dokter spesialis gizi dr. Wahyu Ika Wardhani, penurunan berat badan yang ideal dan sehat adalah sekitar 0,5–1 kg per minggu.
"Penurunan berat badan yang terlalu cepat bisa menyebabkan depresi, mudah lelah, masalah rambut dan kulit, gangguan menstruasi, dan efek Yoyo (berat badan naik lebih dari sebelum diet)," jelas dokter Ika, dikutip dari situs Rumah Sakit Universitas Indonesia.
Ia mengingatkan bahwa diet menurunkan berat badan harus diimbangi dengan tetap aktif dan melakukan latihan fisik.
Sebab, penggunaan obat tertentu, adanya riwayat penyakit, juga pola makan yang salah dapat menyebabkan peningkatan berat badan yang tidak diinginkan.
"Selain bersifat individual, untuk dapat mencapai tujuan berat badan yang diinginkan, perlu komitmen yang kuat dan sikap menikmati prosesnya, agar Anda bisa menjalani diet dan pola hidup sehat tersebut secara rutin," ujarnya.
Penting juga dipahami bahwa berat badan ideal memang tidak dapat diperoleh secara cepat. Dokter Ika menegaskan, diperlukan komitmen yang kuat dan sikap menikmati prosesnya, agar diet dan pola hidup sehat yang dilakukan benar-benar dilakukan secara rutin.
Selain itu, kondisi dan respons setiap orang saat menjalani program penurunan berat badan juga berbeda-beda. Dokter Ika mengingatkan, diet sebaiknya disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing.
"Bila Anda sudah mengikuti berbagai tips, tetapi belum berhasil menurunkan berat badan sesuai target, atau mengalami efek samping, cobalah untuk konsultasi ke layanan dokter Spesialis Gizi Klinik untuk menentukan diet serta cara menurunkan berat badan yang tepat sesuai kondisi kesehatan Anda," ujarnya.
Baca Juga: 5 Cara Menurunkan Berat Badan yang Aman, Ternyata Salah Satunya Rajin Sikat Gigi
Dokter Ika membagikan tips mencapai berat badan ideal sebagai berikut:
- Konsumsi makanan bergizi seimbang, sesuai dengan pedoman gizi seimbang dan isi piringku dari Kementerian Kesehatan.
- Konsumsi karbohidrat kompleks dan serat. Beberapa jenis makanan yang mengandung serat dan karbohidrat kompleks di antaranya, beras merah, gandum utuh, dan lain-lain.
- Tingkatkan asupan protein sesuai kebutuhan.
- Makan minimal 5 porsi sayur dan buah.
- Batasi asupan minuman manis sampai hampir tidak ada.
- Batasi konsumsi harian untuk gula (kurang dari 4 sendok makan), garam (kurang dari 1 sendok teh), dan lemak (kurang dari 5 sendok makan).
- Tetapkan jadwal makan (tidak skip sarapan).
- Cukupkan kebutuhan cairan sesuai kebutuhan.
- Batasi menonton TV atau bermain video game kurang dari 2 jam per hari.
- Aktif bergerak dan rutin melakukan latihan fisik minimal 150 jam/minggu.
- Tingkatkan kualitas tidur.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Promo Gratis Pajak Tiket Pesawat dan Diskon Hingga 30 Persen untuk Kereta serta Kapal
-
Kenali Ciri-Ciri Adidas Samba KW, Jangan Tergiur Harga Bersahabat!
-
Keajaiban Musim Gugur Colorado: Petualangan Kereta Api yang Memukau Hati!
-
Decluttering Mission 2025, Astra Motor Yogyakarta Ajak Anak SMK 'Beresin' Lemari Jadi Cuan
-
Inovasi Dunia Skincare: Tren Riasan dan Fokus pada Perawatan Pria
-
8 Cara Jitu Bedakan Sepatu Vans Asli dan KW, Jangan Sampai Ketipu!
-
Zulhas Sebut Udang Terpapar Radioaktif Masih Aman Dikonsumsi, Padahal Ini Bahayanya...
-
Onitsuka Tiger Made in Indonesia Apakah Ori? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Tepuk Sakinah Wajib atau Tidak? Simak Penjelasan Pihak KUA
-
Apa Itu Cesium-137? Zat Radioaktif yang Ditemukan di Udang Cikande