Suara.com - Tahun 2021, tren skincare lokal melonjak pesat di tanah air. Apalagi selama pandemi semakin banyak yang peduli pada kesehatan, termasuk kesehatan kulit. Lantas, bagaimana dengan tren skincare 2022?
Menjawab ini, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Arini Astasari Widodo, Sp.KK, memprediksi tren skincare masih akan berfokus pada produk yang mencegah jerawat karena pemakaian masker atau maskne.
Ini karena pada 2022, dunia masih akan berkutat dengan pandemi karena vaksinasi masih digencarkan, dan adanya varian virus corona baru.
"Tentunya banyak skincare yang ingin menjadi solusi dari skindemics, seperti maskne, kulit tangan kering dan pecah-pecah akibat banyak mencuci tangan, dan lain-lain," ujar dr. Arini dalam acara diskusi beberapa waktu lalu.
Selain itu, ia juga memprediksi akan semakin banyak skincare yang berfokus pada climate change atau perubahan iklim. Banyak skincare yang menawarkan solusi kepada konsumennya, yang juga semakin sadar pentingnya menjaga lingkungan.
"Muncul lini skincare yang berusaha untuk menjadi solusi, dan memenuhi demand (permintaan) kondisi kulit yang menjadi dampak dari adaptasi lingkungan akibat climate change," tuturnya.
Hal ini juga sesuai dengan data statistik yang menunjukan 58 persen atau mayoritas perempuan cenderung memilih produk skincare berbahan organik atau natural.
"Data we are social juga menyebutkan 5 persen konsumen membeli produk eco friendly (ramah lingkungan), menggambarkan dampak isu climate change terhadap penggunaan skincare," ungkap dr. Arini.
Dokter yang berpraktik di Dermatologist Jakarta itu juga mengatakan, berkat paparan industri hiburan Korea Selatan, seperti K-Pop dan K-Drama yang diminati masyarakat Indonesia, maka produk Korea skincare masih akan dicari serta dibuat dan diadaptasi oleh produsen skincare lokal.
Baca Juga: Rekomendasi Skincare dari Brand Lokal untuk Kulit Sehat dan Glowing Saat WFO
"Berdasarkan statistik, pembelian produk skincare juga lebih dominan dibandingkan makeup saat ini. Kemungkinan apabila peraturan menggunakan masker masih berjalan tahun depan, tren ini akan tetap berlanjut di 2022," pungkas dr. Arini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow