Suara.com - Aksi peduli lingkungan, terutama dengan mengurangi penggunaan sampah plastik, kian ramai digaungkan di media sosial. Tujuannya, untuk menyebarkan kesadaran bahwa masyarakat punya peran yang sangat penting dalam menangani masalah lingkungan.
Cara yang paling mudah dengan bertanggungjawab terhadap sampah yang dihasilkan. Data dari Unilever Indonesia tercatat bahwa 37,3 persen sampah yang terkumpul selama 2020 berasal dari rumah tangga.
Bahkan dari 175.000 ton sampah yang dihasilkan Indonesia per hari, sebanyak 60 persen merupakan sampah rumah tangga.
Catatan lainnya, timbunan sampah di Indonesia hingga 2020 telah mencapai 67,8 juta ton per tahun. Diperkirakan akan meningkat 5 persen setiap tahunnya.
Dari total sampah yang ada, 15 persen di antaranya berupa sampah plastik. Hanya di pulau Jawa saja tercatat 88,17 persen sampah plastik masih diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) atau berserakan di lingkungan.
"Untuk itu, Pemerintah menargetkan angka pengurangan sampah hingga 30 persen pada 2025," kata Perencana Madya pada Direktorat Lingkungan Hidup Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Erik Armundito, dalam webinar 'Plastik dan Evolusi Perilaku Manusia', Selasa (16/11/2021).
Erik menekankan bahwa peran masyarakat diperlukan agar target tersebut bisa tercapai.
Selain pemberlakukan aturan perundangan tentang pengelolaan dan pengolahan sampah, pemahaman masyarakat terkait isu lingkungan juga jadi salah satu kunci persoalan sampah bisa diatasi.
Faktor lainnya, dengan adanya tokoh panutan yang memiliki komitmen terhadap pengelolaan sampah juga penyediaan fasilitas pengelolaan sampah.
Baca Juga: Murka Banyak Sampah di Sungai, Bupati Kendal Gunakan Cara Unik untuk Sentil Warga
"Dalam merealisasikannya, tentu kolaborasi bersama seluruh pihak. Termasuk pihak produsen dan konsumen, sangat dibutuhkan," ujarnya.
Sebagai produsen kebutuhan rumah tangga, Unilever Indonesia menyadari kalau kebanyakan kemasan produknya terbuat dari plastik. Hal itu lantaran plastik masih menjadi material terbaik untuk menjaga kualitas produk hingga sampai ke konsumen.
Meski begitu, Head of Sustainable Environment Unilever Indonesia Foundation Maya Tamimi mengatakan bahwa perusahannya turut bertanggungjawab dalam mengatasi permasalahan sampah, terutama sampah plastik di Indonesia.
"Kami percaya bahwa plastik memiliki tempatnya di dalam ekonomi, tetapi tidak di lingkungan kita. Hal ini sejalan dengan komitmen global bahwa selambatnya tahun 2025, Unilever akan mengurangi setengah dari penggunaan plastik baru, mendesain 100 persen kemasan plastik produk agar dapat didaur ulang, digunakan kembali atau dapat terubah menjadi kompos, dan membantu mengumpulkan dan memroses kemasan plastik lebih banyak daripada yang dijual," tutur Maya.
Sependaoat dengan Erik, Maya mengatakan bahwa edukasi ke masyarakat mengenai bijak kelola sampah memang harus lebih sering dilakukan. Karenanya, program tersebut menjadi salah satu fokus Unilever.
"Misalnya, baru-baru ini kami meluncurkan gerakan #GenerasiPilahPlastik untuk mengajak masyarakat menjadi generasi yang lebih peduli lingkungan dan lebih bertanggung jawab terhadap kemasan yang mereka gunakan, terutama kemasan plastik," ucapnya.
Berita Terkait
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Darurat Polusi Udara: Bau Menyengat Rorotan Ancam Kesehatan Anak Sekolah, Apa Solusinya?
-
Kemenhut Mulai Verifikasi Kayu Gelondongan Bencana Sumatera
-
Kuis Mitos vs Fakta Sampah: Cara Cerdas Jadi Pahlawan Kebersihan Lingkungan
-
Dari Lubang Kecil Bernama Biopori, Kita Belajar Mengurai Genangan Saat Hujan Turun
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
6 Macam Serum untuk Usia 50 Tahun, Bantu Atasi Tanda Penuaan
-
5 Rekomendasi Antiperspirant untuk Pekerja Kantoran, Ampuh Atasi Keringat dan Bau Badan
-
Upaya Pemuda Pantai Baros Jaga Ekosistem Pesisir dari Ancaman Abrasi
-
5 Wisata Hidden Gems di Jogja yang Masih Sepi, Nyaman buat Healing
-
5 Sepatu Nike Diskon Akhir Tahun di Foot Locker, Harga Terjun Bebas di Bawah Rp1 Juta
-
Apakah Penerima PIP Harus Pintar? Cuma 2 Ini Syarat dari Kemendikdasmen
-
20 Ide Kado Natal di Bawah Rp50 Ribu Spesial untuk Teman, Murah Tapi Berkesan
-
Apa Arti Keku Keku, Kakou Kakou, Bizu Bizu yang Viral di TikTok? Cek Cara Pakainya
-
7 Rekomendasi Skincare Jepang yang Lebih Murah dan Worth It Ketimbang Skincare Korea
-
25 Contoh Kata-kata Ucapan Selamat Hari Ibu dari Suami yang Penuh Makna