Suara.com - Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan diperingati setiap tahun pada 25 November dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan penderitaan perempuan di seluruh dunia.
Dilansir Republic World, hari ini diperingati untuk mencegah sekaligus merespon kekerasan terhadap perempuan dan untuk menyadarkan masyarakat tentang hak asasi perempuan, termasuk kesetaraan gender.
Sejarah Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan
Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan atau Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women (CEDAW) didirikan oleh Majelis Umum PBB pada tahun 1979, namun kekerasan dan kejahatan terhadap perempuan terus menjadi isu yang meluas.
Majelis Umum PBB pum mengeluarkan Resolusi 48/104 dengan mengadopsi "Deklarasi tentang Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan" pada tanggal 20 Desember 1993, meletakkan dasar bagi masyarakat yang bebas dari kekerasan berbasis gender.
Aktivis hak-hak perempuan telah mengakui 25 November sebagai hari untuk memerangi kekerasan berbasis gender sejak tahun 1981. Tanggal ini dipilih untuk menghormati Mirabai bersaudara, Patria, Minerva dan Maria, tiga aktivis politik Republik Dominika -- yang dibunuh secara brutal pada tahun 1960 atas perintah penguasa negara, Rafael Trujillo.
Akhirnya, pada 7 Februari 2000, Majelis Umum PBB mengeluarkan Resolusi 54/134, yang menetapkan 25 November sebagai Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran publik tentang masalah ini dan untuk meningkatkan undang-undang, serta sumber daya yang berkomitmen untuk memberantas kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia.
Tema Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan 2021
Pada tahun 2021, Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan mengangkat tema, “Orange the World: End Violence again Woman Now!”. Tema ini digaungkan mengingat kasus kekerasan terhadap perempuan yang meningkat di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga: 5 Artis Alami Kekerasan Saat Pacaran, Dipukuli sampai Dipaksa Nikah
Warna oranye melambangkan masa depan yang lebih penuh harapan untuk masyarakat yang bebas dari kekerasan bagi perempuan maupun anak perempuan.
Tema ini digaungkan mengingat kasus kekerasan terhadap perempuan yang meningkat di tengah pandemi Covid-19.
Dilansir dari website PBB, berdasarkan data dari 13 negara, selama pandemi Covid-19, 2 dari 3 perempuan melaporkan bahwa mereka atau perempuan yang mereka kenal mengalami kekerasan. Namun hanya 1 dari 10 korban yang mememinta bantuan ke polisi.
PBB menekankan bahwa pemangku kebijakan di seluruh dunia harus meningkatkan pelayanan yang bisa digapai oleh penyintas dengan mudah dan cepat baik di sektor kepolisian, keadilan, Kesehatan, dan sosial.
Selain itu, seluruh masyarakat juga bisa berpartisipasi menghentikan kekerasan ini dimulai dengan mempercayai, mendengarkan, dan mendukung para penyintas, mengubah norma sosial, dan memberdayakan perempuan dan anak perempuan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
Terkini
-
Menyingkap Pesona Tersembunyi Gua Jomblang: Dari Cahaya Hingga Ekosistem
-
4 Serum Mengandung Retinal untuk Atasi Penuaan Dini, Hempas Kerutan dan Garis Halus
-
Apa Manfaat Air Mawar untuk Wajah? Ini 5 Merk Skincare yang Gunakannya
-
3 Zodiak Dapat Keajaiban Besar Mulai 26 November 2025: Kombinasi Rezeki dan Hoki
-
4 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Lavender yang Tahan Lama: Wearable, Wanginya Bikin Tenang
-
7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
-
Dari Hobi Menjadi Pembinaan: Tren Olahraga Multisport Rangkul Generasi Muda
-
5 Hair Tonic Penumbuh Rambut bagi Usia 30 Tahun ke Atas, Cegah Kebotakan Dini
-
6 Shio Banjir Keberuntungan Jelang Akhir 2025: Keuangan Membaik, Impian Terwujud
-
Dari Senja Jingga hingga Panggung Budaya: Inilah Alasan Sunset Pier Jadi Magnet Baru Wisata Jakarta