Suara.com - Komnas Perempuan membenarkan bahwa korban kekerasan seksual di Mojokerto Novia Widyasari Rahayu (NWR) pernah meminta bantuan terkait kasus kekerasan seksual yang dialaminya.
Berdasarkan pengakuan korban terungkap kalau pelaku Randy Bagus Hari Sasingko telah melakukan kekerasan dalam pacaran sejak dua tahun lalu.
Ketua Komnas Perempuan Andy Yentiriyani mengatakan korban tidak hanya mengalami perkosaan oleh pelaku, tapi berbagai tindak kekerasan lainnya.
"Korban bukan hanya mengalami perkosaan, tapi juga serangkain kekerasaan lainnya baik, fisik maupun psikis. Selain itu, dia juga kerap diminta berulang kali berhubungan seksual secara paksa oleh pelaku," kata Andy dalam konferensi pers virtual, Senin (6/12/2021).
Korban melaporkan kasusnya ke Komnas Perempuan pada Agustus 2021. Setelah beberapa kali coba dihubungi, korban baru bisa berkomunikasi dengan Komnas Perempuan pada awal November.
Korban mengaku kalau kekerasan dalam pacaran telah dilakukan pelaku sejak awal menjalin hubungan pada 2019. Namun, selama itu korban tidak bisa keluar dari hubungannya karena kekangan dari pelaku.
"Saat almarhum mengalami kehamilan yang tidak diinginkan, pelaku yang memiliki profesi sebagai anggota kepolisian memaksa untuk menggugurkan kehamilannya walaupun korban berkali-kali menolak untuk menggugurkan kandungannya," ungkap komisioner Komnas Perempuan Siti Aminah Tardi.
Pemaksaan aborsi yang diminta dengan cara korban harus meminum obat-obatan pil KB dan jamu-jamuan. Juga pemaksaan melakukan hubungan seksual di tempat yang tidak wajar karena anggapan kalau sperma dapat menggugurkan janin.
Korban tidak hanya sekali diperkosa hingga hamil. Pada kehamilan kedua, Randy Bagus yang juga anggota di Polres Pasuruan itu lagi-lagi meminta agar NWR menggugurkan kandungannya dengan cara memasukkan obat ke vagina korban.
Baca Juga: Terkuak! Orang Tua Novia Widyasari Ternyata Seorang Staf Ahli Wali Kota
Pada kehamilan kedua itu, keluarga pelaku bahkan menuding korban sengaja menjebak agar bisa dinikahkan. Siti mengatakan, perlakukan tersebut yang menimbulkan perasaan sakit hati pada korban.
Siti mengungkapkan kalau korban memang sempat meminta segera menikah pada Agustus 2021. Namun permintaan itu ditolak oleh pelaku juga keluarganya.
"Dengan alasan masih ada kakak perempuan dan juga mempertimbangkan karir dari pelaku," ujarnya.
Selama proses pemaksaan aborsi itu juga, ayah korban meninggal dunia. Tak sampai di situ, kepada Komnas Perempuan, korban bercerita kalau pelaku diketahui memiliki hubungan dengan perempuan lain. Namun, bersikeras tidak mau memutuskan hubungan dengan korban.
"Ini memang menyebabkan korban tidak berdaya, merasa dicampakkan, dan disia-siakan. Juga berkeinginan untuk menyakiti diri sendiri itu pernah terjadi. Misalnya, ketika mengetahui pelaku memiliki hubungan dengan perempuan lain, korban sempat menyakiti diri dengan memukul batu ke kepalanya dan sempat dirawat," tutur Siti.
Berdasarkan hasil pemeriksaan ke psikolog dan psikiater, korban didiagnosis menjalami depresi dan psikomatik. Sejak melaporkan ke Komnas Perempuan, korban telah dua kali menjalani penanganan psikologis selama November.
Berita Terkait
-
Jangan Takut Lapor! KemenPPPA Tegaskan Saksi dan Korban KBGO Tak Bisa Dituntut Balik
-
Kasus Femisida Melonjak, Komnas Perempuan Sebut Negara Belum Akui sebagai Kejahatan Serius
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Oh Young Soo Kakek Squid Game, Dinyatakan Tak Bersalah atas Kasus Pelecehan Seksual
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
7 Moisturizer Niacinamide untuk Remaja dan Dewasa, Kulit Wajah Auto Cerah!
-
7 Body Lotion yang Wanginya Tahan Lama Kayak Habis Pakai Parfum, Mulai Rp20 Ribuan
-
30 Link Twibbon Hari Guru Nasional 2025 untuk Diunggah ke Media Sosial
-
25 Contoh Ucapan Hari Guru Nasional 2025, Menyentuh dan Penuh Makna
-
25 Ucapan Hari Guru Nasional dari Murid untuk Konten #TerimaKasihGuruku
-
Bukan Cuma Kasino: Macau Kini Jadi Magnet Event Gastronomi dan Budaya Asia
-
Susunan Upacara Hari Guru Nasional 2025, Ini Aturan Berpakaiannya
-
7 Lipstik Glossy Terbaik untuk Bibir Kering, Melembapkan dan Bikin Wajah Lebih Fresh
-
5 Zodiak yang Rata-Rata Diisi oleh Orang Kaya, Punya Sifat Ulet dan Ambisius
-
5 Rekomendasi Foundation Water Based yang Wudhu Friendly, untuk Makeup Natural Seharian