Suara.com - Bukan rahasia lagi bahwa dunia penerbangan cukup terguncang karena pandemi Covid-19. Banyak negara yang memberi syarat panjang untuk melakukan penerbangan bahkan membatasi jumlah wisatawan yang masuk ke negara tertentu.
Namun siapa sangka, di tengah pandemi, minat masyarakat terhadap jet pribadi justru melonjak. Penggunaan jet pribadi yang kerap menjadi simbol orang super kaya ini dinilai jauh lebih aman dari penularan virus Covid-19 saat perjalanan.
Dengan jet pribadi, orang tak perlu duduk berdampingan atau bertemu dengan orang yang tak dikenal. Hal ini membuat penggunaan jet pribadi lebih aman dan nyaman.
Dilansir dari DW, Perusahaan NetJets, telah memiliki armada beragam lebih dari 760 pesawat untuk enam hingga 14 penumpang. Hal ini menjadikannya sebagai salah satu operator pesawat terbesar di dunia.
Perusahaan semacam itu menawarkan sejumlah program berlangganan prabayar untuk menjamin sejumlah jam terbang tertentu, atau opsi untuk membeli bagian jet. Sebagian besar juga menawarkan penyewaan satu kali atau model lainnya.
Baru-baru ini, program kartu keanggotaan NetJet telah terbukti sangat populer sehingga terjual habis. Perusahaan saat ini hanya menambahkan nama ke daftar tunggu karena permintaan penerbangan yang membludak dan belum pernah terjadi sebelumnya.
Sekitar 90 persen operator jet bisnis melaporkan bahwa rencana pembelian mereka tidak terkena dampak negatif dari pandemi yang sedang berlangsung atau meningkatnya masalah lingkungan.
Menurut Global Business Aviation Outlook terbaru yang dikeluarkan pada bulan Oktober oleh Honeywell Aerospace, Tahun ini jam terbang jet pribadi diperkirakan hampir 50 persen lebih tinggi dari tahun 2020. Itu berarti sekitar 5 persen lebih banyak jam daripada sebelum pandemi.
NetJets memesan hingga 100 Embraer Phenom dengan 300 kursi berkapasitas 6 pada bulan Oktober, salah satu pesawat yang paling banyak diminta NetJets. Secara total, perusahaan menginvestasikan sekitar 2,5 miliar Dollar AS untuk pesawat baru, yang akan dikirim antara sekarang dan akhir 2022, perusahaan mengkonfirmasi.
Baca Juga: Kunjungi UNWTO, Puan Maharani Sebut Pariwisata Indonesia Membaik
Selain Embraer, pabrikan lain seperti Cessna, Gulfstream, Bombardier dan Dassault Falcon juga berencana meningkatkan produksi jet ringan dan menengah.
Honeywell memperkirakan bahwa sekitar 63 persen dari permintaan seluruh dunia untuk jet bisnis baru akan datang dari operator di sana selama lima tahun ke depan. Eropa diperkirakan mencapai 16 persen, dan kawasan Asia Pasifik sekitar 12 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
Terkini
-
Berapa Kekayaan Eks Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis? Anaknya Ditangkap Akibat Curi Sepatu di Masjid
-
Ironis, Anak Eks Wali Kota Cirebon Ditangkap Gegara Curi Sepatu di Masjid Usai Ayah Terjerat Korupsi
-
5 Rekomendasi Parfum untuk Pengantin Wanita yang Tahan Lama Mulai Rp50 Ribuan
-
Kilas Balik Perjalanan Cinta Syifa Hadju, Kini Berlabuh pada El Rumi
-
5 Rekomendasi Moisturizer Penghilang Chicken Skin, Kulit Halus Impian Jadi Kenyataan!
-
Dari Mana Nama 'Tolpit'? Kue Tradisional Bantul yang Kini Jadi Warisan Budaya Takbenda
-
5 Skincare untuk Hilangkan Flek Hitam Usia 50 Tahun ke Atas, Harga Mulai Rp60 Ribuan
-
Panduan Lengkap Cara Mendaftar Global Sumud Flotilla untuk Berlayar ke Gaza
-
Dokter Tifa Ahli Apa? Komentari Kondisi Kulit Jokowi dan Iriana yang Dinilai Janggal
-
5 Fakta Cesium-137 di Cikande, Radiasi Berbahaya Butuh Waktu 30 Tahun untuk Hilang